Lopez: Pajak Angkat Harga Diri

Edisi: 28 Maret - 03 April 2011
No. 261 Tahun V, Hal: 1

ATAMBUA, SPIRIT--Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, menegaskan, membayar pajak tidak sekadar memenuhi kewajiban tetapi mengangkat harga diri karena kita bisa mendukung proses pembangunan. Kita tidak perlu lagi mengutang dari luar negeri karena potensi obyek pajak kita masih banyak yang belum dioptimalkan.

Berbicara pada pembukaan Pekan Panutan Pajak Tahun 2010, penyampaian SPT Tahunan Pph, dan pembayaran SPPT PBB tahun 2011 di Aula Graha Kirani- Atambua, Rabu (23/3/2011), Bupati Lopez menekankan tiga hal yang mestinya mendapat perhatian serius. Kegiatan pekan panutan pajak jangan dilihat sebagai agenda seremonial belaka, tapi harus dijadikan sebagai momentum membangkitkan kesadaran bagi wajib pajak untuk tertib membayar pajak.

Pasalnya, pajak itu merupakan satu obyek penting dalam mendukung proses pembangunan di negara ini. Pembiayaan pembangunan dari obyek pajak sesungguhnya memiliki nilai positif karena merupakan cerminan harga diri bangsa.

Hadir pada seremoni ini, Kepala Bidang Humas Kanwil Direktorat Pelayanan Pajak Nusa Tenggara, Ignatius Tadeus, S.E; Wakil Bupati TTU, Drs. Aloysius Kobes; Wakil Bupati Belu, Taolin Ludovikus, BA; pejabat mewakili Bupati Alor; Ketua DPRD Belu, Simon Guido Seran; Wakil Ketua DPRD TTU, Frangki Saunoah; para wajib pajak dari Kabupaten Alor, Belu dan TTU, pimpinan SKPD lainnya.

Menurut Lopez, dari pengalaman tahun sebelumnya, kehadiran petugas pajak di mata para wajib bayar pajak seperti momok yang perlu dihindari. Para wajib pajak berusaha untuk menawarkan sesuatu kepada petugas pajak. Namun, kondisi sekarang sudah berubah, petugas pajak sudah menjadi mitra karena akan memberikan bimbingan tanpa pungutan apa pun.

Untuk itu, Bupati Lopez berpesan kepada para wajib pajak untuk tertib membayar pajak. Dengan tertib membayar pajak, maka secara tidak langsung mendukung proses pembangunan di daerah ini. (yon)