Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Waspadai Orang Baru


Edisi: 07 - 13 Maret 2011
No. 259 Tahun V, Hal: 1

WAINGAPU, SPIRIT
--Wakil Bupati (Wabup) Sumba Timur, dr. Matius Kitu, Sp.B, menegaskan, jika ada riak-riak kecil di masyarakat yang mengarah kepada isu sara pasti bukan orang Sumba Timur.

Karena itu, Wabup Matius meminta seluruh masyarakat Sumba Timur mewaspadai orang baru yang masuk ke Sumba Timur. "Jika di lingkungan Anda ada orang baru, segera laporkan kepada RT setempat. Jika ada isu atau informasi sesat yang bersifat propaganda, segera laporkan ke polisi. Jangan lagi disebarkan kepada orang lain," imbau Matius di sela-sela kerja bakti di Pura Cendana Waingapu, Selasa (1/3/2011).

Matius kembali menegaskan bahwa sesungguhnya damai adalah kebutuhan setiap manusia dan sangat mahal harganya. Menurut Matius, ada sembilan kebutuhan dasar manusia, antara lain makan, air, pakaian, rumah, keamanan, rekreasi dan aktualisasi diri.

"Kegiatan ini (kerja bakti) suatu tindakan nyata untuk memelihara perdamaian karena damai itu mahal. Coba lihat Afghanistan, hanya untuk mencari kedamaian mereka lari meninggalkan tanah kelahirannya dan bersabung nyawa. Lihatlah mereka yang negaranya tidak damai. Hidup tidak aman. Karena itu, kita yang ada di daerah ini patut bersyukur karena kita masih diberi kedamaian oleh Tuhan," kata Matius.

Untuk diketahui, menjelang tahun baru Saka itu, para pemuda lintas agama di Sumba Timur, Selasa (1/3/2011), berkumpul di Pura Cendana Waingapu. Mereka berbaur sambil membersihkan lingkungan dan mempercantik pura.

Kegiatan yang disponsori Polres Sumba Timur dan Panitia Hari Raya Nyepi Kabupaten Sumba Timur itu dimulai pada pukul 07.30 dan berakhir sekitar pukul 09.30 Wita. Ikut hadir Wakil Bupati Sumba Timur, dr. Matius Kitu, Sp.B, Kapolres Sumba Timur, AKBP I Made Darmadi Giri, SIK, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sumba Timur, Ustadz Baco Suman HI, pendeta dari GKS dan tokoh pemuda dari Gereja Katolik Wara.

Kapolres Sumba Timur, I Made Giri, SIK di sela kerja bakti tersebut mengungkapkan, kegiatan menjelang perayaan Nyepi tersebut sengaja melibatkan para pemuda dari berbagai kelompok dan agama dalam rangka silaturahmi sekaligus memupuk rasa persaudaraan guna menangkal berbagai isu atau konflik bernuansa sara yang datang dari luar Sumba Timur.

Made mengatakan, Sumba Timur sudah lama dikenal sebagai ikon kerukunan di NTT bahkan Indonesia. Kondisi ini, kata Made, perlu dipelihara. Dengan memperkuat kerukunan, kata Made, kita bisa menangkal berbagai isu dari luar yang berpotensi memecah-belah masyarakat di daerah itu. Made mengaku kagum dengan respons positif para pemuda di daerah itu karena hanya dengan undangan lisan, mereka mau terlibat dalam kerja bakti tersebut.

Made mengatakan, semua agama mengajarkan kebaikan. Tidak ada umat yang lebih hebat karena kehebatan hanya milik Tuhan. "Damai itu mahal karena itu harus dijaga. Keamanan itu kebutuhan dan milik semua orang. Saya berharap seluruh masyarakat di daerah ini saling protek atau saling melindungi keluarga masing-masing, lingkungan. Saling bekerja sama dan memupuk rasa kebersamaan sehingga kerukunan tetap terjaga," kata Made.

Baik Matius maupun Made berharap agar kegiatan seperti itu tidak berhenti pada hari itu, tetapi bisa berlanjut ketika ada hari raya keagamaan yang lain seperti Natal, Paskah dan Lebaran. (dea)

Tidak ada komentar: