Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jawaban Atas Kegelisahan...


Edisi: 14 - 20 Maret 2011
Nomor: 260 Tahun V, Hal: 1

ROH
yang terkandung di dalam paradigma ANGGUR MERAH (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahterah) rupanya telah merasuk di kepala Kadis Koperasi Propinsi NTT, Paulus R Tadung. Pria jebolan Fakultas Hukum Universitas Hasanudin Makasar ini mengaku bahwa terobosan yang dilakukan Gubernur Frans Lebu Raya adalah cermin dari kegelisahan seorang pemimpin yang tidak tega melihat rakyatnya terus terbelenggu dalam beban kemiskinan.

Tekad untuk mengembalikan hak rakyat dengan mengubah struktur anggaran dan menggulirkan program Desa Mandiri Anggur Merah akan membawa dampak yang luar biasa bagi pemberdayaan dan pembangunan di daerah Nusa Tenggara Timur.

"Roh dari pada APBD itu kan untuk kesejahteraan rakyat, kalau tidak dengan terobosan ini, kita tetap berkutat pada situasi yang sama karena action-nya tidak jelas. Kalau ini kan sudah jelas, Rp 82 miliar lebih langsung masuk ke masyarakat melalui program Desa Mandiri Anggur Merah," tegas Tadung.

Menyikapi tekad Anggur Merah ini, Dinas Koperasi Propinsi NTT dalam tahun anggaran 2011 telah menyiapkan beberapa kegiatan pendukung yang semuanya bermuara pada kepentingan Desa Mandiri Anggur Merah. Kegiatan itu antara lain, menyosialisasi koperasi di desa Mandiri Anggur Merah. Di desa yang mendapat program Desa Mandiri Anggur Merah, harus ada koperasi yang anggotanya bisa terlibat dalam mengelolah Desa Mandiri Anggur Merah tersebut.

"Sekarang kami lagi melakukan pemetaan. Setelah dipetakan, ternyata di desa itu sudah ada koperasi, bahkan ada desa mandiri yang pada tahun 2010 telah dialokasikan bantuan koperasi. Sehingga dana Rp 250 juta yang digelontorkan dari program Desa Mandiri Anggur Merah jika diakumulasikan dalam modal menjadi Rp 300 juta karena Rp 50 juta dari koperasi. Sudah ada beberapa desa yang kita alokasikan bantuannya. Dan, nanti akan dikelola oleh koperasi, sesuai mekanisme. Saya berharap, modal harus terus bertambah, dengan model simpan pinjam," tutur Tadung mengingatkan.

Ia mengatakan, langkah kedua yang dilakukan Dinas Koperasi adalah memberikan pelatihan koperasi bagi mereka yang sudah punya koperasi. Hal ini dibuat agar mereka tahu cara mengelolah bantuan Desa Mandiri Anggur Merah dengan pola dan manajemen koperasi. Kegiatan ini juga bermaksud untuk mensinergikan program yang ada di Dinas Koperasi dan Program Desa Mandiri Anggur Merah.

Tadung juga berharap pada tahun 2011 ini ada bantuan dana dari kementerian yang bisa disinergikan dengan desa mandiri. Hal lain yang bakal dilakukan dinas koperasi adalah mempersiapkan biaya akta pendirian koperasi di desa-desa yang memiliki koperasi.

"Komitmen gubernur sangat kuat. Dia (Gubernur, Red) bukan sekadar memelihara konsep tetapi sampai pada tindakan nyata. Setiap tahun beliau konsisten mengalokasikan dana yang memadai untuk koperasi yang telah ia jadikan sebagai salah satu leading sector pembangunan di daerah ini. Beliau juga terjun langsung untuk memotivasi para pengelola koperasi, mengajak para pimpinan agama seperti pastor, pendeta, imam masjid, dll untuk turut serta memberi dukungan terhadap tumbuh kembangnya koperasi di Nusa Tenggara Timur. Yang paling nyata dilakukan beliau adalah menjadi anggota koperasi di mana-mana," tandas pria kelahiran Toraja 14 Juli 1957 ini.

Terobosan merasionalisasikan postur anggaran dan program pada buku suci APBD I oleh gubernur NTT tidak sekadar pemanis bibir. Sejumlah kegiatan seperti perjalanan dinas, seminar dan workshop, serta ATK yang dinilai kurang penting dipangkas untuk efisiensi dan dana hasil efisiensi itu diplotkan ke Desa Mandiri Anggur Merah. (tabloid vista)

Tidak ada komentar: