Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Program KB Sumteng Tak Mencapai KKP

Edisi: 07 - 13 Maret 2011
No. 259 Tahun V, Hal: 7

KUPANG, SPIRIT
--Pelaksanaan program keluarga berencana (KB) nasional di Kabupaten Sumba Tengah (Sumteng) tahun 2010 tidak mencapai kontrak kinerja pemerintah (KKP). Hal ini terjadi karena faktor budaya, selain tingginya KKP dibandingkan tahun 2009 lalu.

Kepala Bidang (Kabid) Informasi Keluarga dan Analisis Program (IKAP) pada BKKBN NTT, Drs. Benyamin Lado, menjelaskan, selain Sumba Tengah, kabupaten lainnya yang tidak mencapai KKP 2010 adalah Alor, Sumba Timur, Manggarai Barat, Sumba Barat Daya, TTU, Manggarai, Sumba Barat, Kupang, Ende, Belu, Kota Kupang dan Nagekeo.

Berbicara pada panel diskusi bertajuk, "Evaluasi Pencapaian Program KB 2010 di NTT," pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN NTT tahun 2011 di Hotel Jayakarta-Labuan Bajo, Manggarai Barat, Selasa (1/3/2011), Benyamin menyebut delapan kabupaten yang melampaui target KKP adalah Sabu, Ngada, Rote, Lembata, Manggarai Timur, TTS, Flores Timur dan Sikka.

"Jika disparitas cakupan peserta KB baru, baik antarwilayah maupun antar miks kontrasepsi, terus berlanjut pada tahun 2011 tentu akan berdampak pada upaya menurunkan angka fertilitas dan unmet need," tandas Benyamin.

Benyamin menyebut beberapa faktor pengganjal, antara lain mayoritas pengguna kontrasepsi (khususnya kontrasepsi jangka panjang) telah mempunyai anak lebih dari empat orang dan telah berusia di atas 35 tahun, dengan demikian kontribusi terhadap TFR sangat kecil; suntikan masih dominan sehingga rentan drop out (DO) bila pembinaan tidak berkelanjutan; partisipasi pria dalam ber-KB masih rendah, hanya 52,95 persen dari KKP. Selain itu, jumlah dan kompetensi tenaga pengelola KB di tingkat kabupaten/kota maupun petugas lapangab KB belum rasional dibanding wilayah pedesaan di NTT (satu PLKB membina 4-10 desa/kelurahan).

Pada forum yang sama, Kabid KS/PK, Drs. ESI Malelak, menyebut prakiraan permintaan masyarakat (PPM) tahun 2011 mencapai 112.384 akseptor. Dirincikan, IUD (8.405). MOW (3.193), MOP (422), kondom (6.683), implant (18.972), suntik (59.582) dan pil (15.127). Sementara KKP remaja/mahasiswa kabupaten/kota tahun 2011 mencapai 504 (tumbuh 383 kelompok, tegak 81 kelompok dan tegar 40 kelompok).

Malelak juga menyebut sasaran 2011 untuk keluarga yang memiliki balita aktif sebanyak 14.227 kelompok, BKB percontohan 572 kelompok, anggota BKR aktif 6.672 kelompok, BKR percontohan 286 kelompok, BKL percontohan 286 kelompok, pengembangan kelompok UPPKS yang terdaftar dalam data base online 426 kelompok dan PUS dan KS satu anggota an kelompok UPPKS peserta KB 85,5 persen. (eni)


Tidak ada komentar: