Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Impianku PNS


Edisi: 07 - 13 Maret 2011
No. 259 Tahun V, Hal: 8

ISAK
Ngongo Malo (38). Nasibnya apes. Sehari-hari sebagai seorang karyawan honor di Bandar Udara (Bandara) Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya. Impiannya menjadi PNS belum tercapai. Mengapa?

Suami dari Yuliana Gole ini telah menghabiskan waktu 25 tahun bekerja sebagai karyawan honor lepas di Bandara Tambolaka atau sudah bertugas sejak tahun 1986 silam. Semua teman seangkatannya sudah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Maklum, ia hanya bermodalkan ijzasah tamatan sekolah dasar (SD) saja.

Jasa pengabdiannya dihadiahi manajemen Bandara Tambolaka sebesar Rp 125.000 per bulan. Itu pun tidak lancar karena honornya ini biasanya 5-6 bulan baru dibayar.
Namun sejak tahun 2010 di bawah kepemimpinan Kepala Bandara Tambolaka, Yohanes Keraf, honornya dinaikkan menjadi Rp 550.000/bulan.

Nasib Isak menjadi perhatian Yohanes Keraf yang ikut prihatin dengan keberadaannya mengingat sang bos ini pun memulai kariernya sebagai staf biasa di Bandara Tambolaka sebelum pindah tugas ke beberapa bandara lain di NTT hingga kembali dipercaya pimpinan memimpin Bandara Tambolaka.

Yohanis Keraf sangat kaget karena salah satu anak buahnya yang dulu juga adalah rekan kerja sejawat dan senasib, sampai dengan saat ini nasibnya belum berubah.
Isak tak lupa menyampaikan terima kasih atas kepedulian Yohanis Keraf yang sangat pedulu terhadap nasibnya.

Mesti demikian, gaji sebesar itu pun saat ini tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Juga cita-citanya untuk menjadi seorang PNS di Kantor Bandara Tambolaka sampai dengan saat ini belum juga tercapai.

"Impianku sejak awal menjadi karyawan honor lepas Bandara Tambolaka yakni suatu saat bisa diangkat menjadi PNS. Bila impian ini terwujud dan diangkat menjadi PNS maka merupakan sebuah kebanggaan tersendiri dalam hidup. Mudah-mudahan pimpinan saya dapat memperhatikan nasibku ini," kata Isak.

Jika dilihat sepintas, orang tak yakin kalau juru karcis Bandara Tambolaka yang mengawali karir sebagai tukang sapu Bandara Tambolaka itu berstatus karyawan lepas. Pasalnya, Isak selalu berseragam lengkap layak seorang PNS. Sikapnya yang disiplin serta ketegasannya mewajibkan setiap kendaraan yang memasuki Bandara Tambolaka untuk membeli karcis tak diragukan lagi.

Namun di balik semua itu, sang juru karcis ini menyimpan segudang jeritan hati karena nasibnya tak kunjung baik. "Saya tidak muluk-muluk minta gaji naik. Saya ingin jadi PNS seperti karyawan lainnya. Saya paham mungkin masalah pendidikan menjadi kendala untuk diangkat menjadi seorang PNS. Tapi kiranya masa kerja dan ijazah SD yang saya miliki menjadi modal dan bisa mengetuk pintu hati pimpinan untuk mengangkat saya menjadi PNS," kata Isak berharap.

Kini, ayah dari Meriana Ina Kii dan Jumiati Tamo Ina ini cuma menaruh harapan pada perjuangan Kepala Bandara, Yohanes Keraf, untuk bisa membawa berkas administrasi miliknya ke kantor pusat guna diperjuangkan agar Isak bisa diangkat menjadi PNS dan cita-citanya dapat terwujud. (petrus piter)


Tidak ada komentar: