Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Husin: Mutlak Perpanjangan Landasan Bandara Haliwen


Edisi: 07 - 13 Maret 2011
No. 259 Tahun V, Hal: 5

ATAMBUA, SPIRIT
--Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memastikan akan mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2011 untuk proses perpanjangan landasan pacu Bandara Haliwen, Atambua.

Saat ini panjang landasan pacu baru 1.200 meter, dan akan diperpanjang hingga 1.400 meter dan lebar 45 meter sehingga bisa didarati pesawat jenis ATR.

Anggota Komisi V DPR RI, Saleh Husin, menyampaikan hal ini kepada wartawan usai memantau landasan pacu Bandara Haliwen, Atambua, Kamis (3/3/2011). Saleh menjelaskan, perpanjangan landasan pacu Bandara Haliwen mutlak dilakukan karena letak Kabupaten Belu merupakan beranda depan NKRI dengan Timor Leste.

Untuk itu pada pembahasan APBN Perubahan nanti, kata Saleh, pihaknya akan menyampaikannya dalam rapat dengan mitra kerja agar mengalokasikan sebagian dana untuk menata kembali Bandara Haliwen.

Dari laporan yang disampaikan Kepala Bandara Haliwen, jelas Saleh, saat ini panjang landasan baru 1.200 meter dengan lebar 30 meter. Kondisi ini tentu tidak bisa didarati pesawat jenis ATR, sehingga perlu diperpanjang.

"Saya sudah dapat laporan dari Kepala Bandara Haliwen sehingga kami di Komisi V akan membahasnya bersama mitra kerja supaya Bandara Haliwen pada tahun 2011 bisa diperpanjang mencapai 1.400 meter. Rencana jangka menengah rencananya panjang landasan ini hingga 1.600 meter, tapi untuk tahap awal kita akan berjuang agar mencapai 1.400 meter sehingga pesawat jenis ATR bisa mendarat," kata Saleh.

Dia menambahkan, apabila panjang landasan pacu Bandara Haliwen bisa diperpanjang, maka pengguna jasa baik dari Kabupaten TTU maupun Belu juga beberapa distrik yang berada di sepanjang garis perbatasan termasuk dari Oekusi bisa memanfaatkan jasa pelayanan udara dari Bandara Haliwen.

"Memang saat ini pengguna jasa belum ramai tapi kalau sudah diperpanjang dan pembangunan terminalnya juga sudah ada, saya kira pengguna jasa dari Timor Leste maupun dari TTU tidak perlu ke Kupang. Tinggal connecting dengan maskapai yang ada di Bandara El Tari sehingga begitu pengguna jasa dari Atambua langsung dengan penerbangan berikutnya ke Bali, Surabaya ataupun ke Jakarta," jelas Saleh.

Kepala Bandara Haliwen, Yacobis S Mozes, S.E, menambahkan, saat ini baru tiga maskapai penerbangan yang menyinggahi Bandara Haliwen, yakni Merpati Nusantara Airline sekali mendarat pada hari Minggu, Susi Air (setiap hari) dan NBA dua hari (Senin dan Sabtu). Rencana ke depan, selain memperpanjang landasan, juga akan dibangun terminal kedatangan maupun keberangkatan yang representatif.

"Kita berharap Komisi V DPR RI bisa bantu memperjuangkan sebagian dana sehingga Bandara Haliwen bisa ditingkatkan statusnya menjadi Bandara Kawasan Perbatasan seperti yang ada di Batam," harap Yakobis. (yon)

Tidak ada komentar: