Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Empat Kabupaten Laporkan Kegiatan Desa Anggur Merah

Edisi: 07 - 13 Maret 2011
No. 259 Tahun V, Hal: 9

EMPAT
kabupaten/kota, masing-masing Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Timor Tengah Selatan dan Kota Kupang telah menyampaikan laporan proses pelaksanaan program desa anggur merah.

Laporan proses pelaksanaan program Desa Mandiri Anggur Merah termasuk permintaan pembayaran gaji para Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) dari setiap desa yang sudah ditetapkan sebagai Desa Mandiri Anggur Merah.
Hal ini dikemukakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTT, Wayan Darmawa, di Kupang, belum lama ini.

Menurut Wayan, saat ini pihaknya tengah melakukan identifikasi sasaran bantuan Desa Mandiri Anggur Merah yang meliputi pengembangan bantuan Rp 250 juta per desa dan pemanfaatan air hujan untuk menanam termasuk jenis tanaman yang dianggap berpotensi untuk dikelola masyarakat.

Diakuinya, untuk pencapaian target, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, untuk itu sangat diperlukan kerja sama yang baik dari semua Bappeda di kabupaten/kota.

Dijelaskannya, pengelolaan dana Rp 250 juta per desa itu, dikelola oleh masyarakat dengan beberapa ketentuan harus ada kelompok masyarakat, ada potensi daerah yang menjadi sasaran target, surat pernyataan dari setiap kepala desa kalau uang tersebut dikelola oleh masyarakat miskin, kerja sama kepala desa dengan Bank NTT untuk pencairan uang, mekanisme pengembalian uang disepakati, dan harus ada rekening kelompok. Syarat tersebut harus dipenuhi, mengingat dana tersebut harus dikembalikan untuk digulirkan kembali.

Wayana mengemukakan, di samping melakukan identifikasi tentang program kerja disetiap desa, sambil menunggu laporan dari PKM. Setelah laporan dari setiap PKM masuk baru dilakukan pembayaran gaji bagi tenaga pendamping. Dengan demikian, program Desa Mandiri Anggur Merah sudah berjalan walaupun baru awal tahun 2011.

Ia mengemukakan, setiap kepala desa harus ada target kerja dalam mengelola dana Rp 250 juta per desa itu. Sebab yang ditergetkan adalah ke depannya harus semua desa bisa berbasis desa kelurahan. "Untuk desa yang belum mendapat program Desa Mandiri Anggur Merah disebut desa menunggu anggur merah," katanya.

Disampaikannya, Bappeda di setiap kabupaten/kota sangat mendukung program tersebut walaupun tidak ada alokasi dana dari bappeda propinsi. Bappeda tetap mengawal program desa mandiri anggur merah sehingga dalam bulan Maret 2011 ini ada evaluasi tahap pertama. Dalam evaluasi itu akan hadir para kepala desa dan pendamping kelompok masyarakat. Tujuan dilakukan evaluasi dimkasud agar mengetahui tingkat keberhasilan dari setiap PKM.

Ia menambahkan, United National Development Programe (UNDP), International Labour Organisation (ILO), dan Unicef telah mendukung program Desa Mandiri Anggur Merah. ILO akan memberikan dukungan dengan melakukan pelatihan bagi PKM. "Saya yakin program ini akan berhasil karena uang langsung dikelola oleh masyarakat, itulah kelebihan dari program tersebut," pungkasnya. (ombay news)

Tidak ada komentar: