Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Butuh Seminggu Buka Jalan Baru di Wemer

Edisi: 28 Maret - 03 April 2011
No. 261 Tahun V, Hal: 5

ATAMBUA, SPIRIT
--Pengusaha lokal di wilayah Malaka (selatan Belu) secara sukarela memperbaiki ruas jalan propinsi yang putus di kawasan Hutan Wemer yang terjadi beberapa waktu lalu. Diperkirakan butuh waktu seminggu untuk pekerjaan pengerukan lahan guna membuka jalan baru sehingga arus transportasi bisa kembali normal.

Wakil Ketua DPRD Belu, Adrianus Bria Seran, S.H, menyampaikan hal ini di Gedung DPRD Belu, Selasa (22/3/2011). Adrianus menjelaskan, putusnya ruas jalan propinsi di kawasan Hutan Wemer sangat dirasakan dampaknya masyarakat pengguna jalan, terutama para pengusaha.

Langkah yang sudah diambil pemerintah dengan mengarahkan ke jalur baru justru sangat jauh dan medannya sangat terjal. Untuk itu, para pengusaha lokal di wilayah Malaka sepakat memperbaiki jalan di Wemer sehingga arus transportasi bisa normal.

"Saya sudah melihat langsung para pengusaha yang ada di Malaka secara sukarela mengumpulkan dana untuk sewa alat berat. Direncanakan dalam satu minggu ke depan akan dilakukan pengerukan tebing yang ada di sekitar lokasi longsoran. Karena pengusaha membutuhkan waktu cepat untuk urusan bisnis. Kalau menggunakan jalur alternatif yang sudah disetujui pemerintah butuh waktu lama. Belum lagi kondisi jalan yang sangat terjal. Makanya pengusaha berinisiatif kumpul sedikit dana untuk sewa alat berat untuk membuka jalan alternatif di lokasi longsoran," kata Adrianus.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat pengguna jasa angkutan pedesaan tujuan Atambua-Betun, Ibu kota Kecamatan Malaka Tengah, pasca jalan putus di Wemer mengeluh soal tarif yang mencekik leher. Pasalnya, para sopir menaikkan tarif dari sebelumnya Rp 15 ribu/penumpang, saat ini mencapai Rp 40 ribu/penumpang bagi yang memiliki banyak barang. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Belu melakukan penertiban terhadap oknum sopir yang menaikkan tarif sekehendak hati itu.

Beberapa pengguna jasa angkutan pedesaan seperti Alfonso da Gomez, Anton Klau Nahak, Maria Bete, menyampaikan hal ini secara terpisah kepada SPIRIT NTT di Atambua, Rabu (16/3/2011).

Untuk diketahui, hujan deras disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Belu, menyebabkan jalan propinsi di Hutan Wemer, Kecamatan Malaka Tengah dan di Fulur, Kecamatan Lamaknen, di Pebulak, Kecamatan Lamaknen Selatan putus total. Akses kendaraan roda empat di dua wilayah ini macet sehingga para penumpang hanya bisa estafet kendaraan untuk melanjutkan perjalanan ke Atambua atau sebaliknya. (yon)


Tidak ada komentar: