Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Lebu Raya Panen Raya Kacang Hijau

Edisi: 29 November - 05 Desember 2010
No. 245 Tahun V, Hal: 10

ATAMBUA, SPIRIT
--Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya, melakukan panen raya kacang hijau di Desa Weseben, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Belu, Sabtu (20/11/2010). Panen raya untuk jenis kacang hijau dari varietas Vima I seluas 25 hektar (ha) dan varietas Fore seluas 5 ha.

"Masyarakat (petani) yang memulai mengubah meningkatkan hasil taninya dengan bekerja keras dan memperluas lahan taninya. Kalau itu sudah dilakukan, kita tidak mengharapkan bantuan dari pihak lain demi kebutuhan kita dalam rumah tangga," jelas Gubernur Lebu Raya.

Ia menambahkan, panen kacang hijau di akhir musim kemarau merupakan simbol anugerah Tuhan yang patut disyukuri petani. Mestinya, kata Lebu Raya, petani harus membalas anugerah Tuhan itu dengan kerja keras untuk menanam komoditi pertanian apa saja untuk mendapatkan stok pangan yang cukup.

"Panen di akhir musim panas adalah anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Di daerah lain di NTT, tidak ada panen di akhir musim panas, kecuali di Belu. Karena itu anugerah Tuhan itu harus dibalas dengan kerja keras dan rajin demi peningkatan stok pangan, sebagian dijual untuk biaya pendidikan dan kesehatan keluarga," kata Lebu Raya.

Gubernur NTT juga berharap petani Belu meningkatkan etos kerja dengan cara memperluas areal pertanian dan memperbanyak jenis tanaman komoditi seperti jagung, ubi kayu, pisang, padi, bawang putih dan sebagainya. "Petani jangan cuma tidur saja di rumah, tetapi harus kerja keras dan lebih keras lagi bekerja. Tingkatkan jam kerja 6 - 7 jam per hari. Agar hasil panen mencukupi kebutuhan kita sendiri. Jangan bangga makan beras raskin. Harus malu terima raskin. Lebih baik kita makan dari kebun kita sendiri," tandas Lebu Raya.

Sementara Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, dalam arahan di hadapan para petani meminta agar lembaga-lembaga penelitian mengembangkan varietas komoditi kacang hijau dan komoditi unggulan lainnya untuk ditanam para petani di lahannya. Sebab, kata Lopez, dataran Malaka seluas 15.000 hektar sangat subur untuk dikembangkan komoditi tanaman pertanian, baik di lahan basah maupun di lahan kering.

"Kita harus kembangkan lagi dari 30 hektar menjadi 100 bahkan 500 hektar tanaman kacang hijau pada tahun 2011 yang akan datang. Dan, saya akan undang Gubernur NTT untuk datang panen raya lagi kacang hijau di Belu pada tahun depan," kata Bupati Lopez.

Sebanyak 30 hektar lahan kacang hijau yang dipanen Gubernur NTT itu adalah hasil kerja sama antara lembaga penelitian Undana Kupang, BPTP Naibonat, AusAID- Australia, dan Forum Industri Kacang Hijau. Varietas kacang hijau yang dikembang adalah jenis Vima I seluas 25 ha dan varietas Fore seluas 5 ha. Usia panen 98 hari. Direncanakan akan dikembangkan oleh lembaga ini 100 - 500 ha kacang hijau pada tahun 2011 yang akan datang. (humas pemkab belu)

Tidak ada komentar: