Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sosialisasi Kesehatan di RW Siaga


Edisi: 15 - 21 November 2010
No. 243 Tahun V, Hal: 7

KUPANG, SPIRIT
--Kelurahan Manutapen memiliki 11 RW dan 33 RT. Lima dari 11 RW itu, sudah menjadi RW siaga. Diharapkan, dalam waktu dekat semua RS sudah menjadi RW siaga.

Demikian dikatakan Lurah Manutapen, Yoseph Oktavianus Sapai, pada acara sosialisasi di RW Siaga 02 Kelurahan Manutapen, Sabtu (30/10/2010). Sapai menjelaskan, Manutapen juga memiliki 10 posyandu. Setiap posyandu memiliki lima kader. "Kegiatan posyandu di kelurahan berjalan cukup baik," katanya.

Sementara itu, Martha Diaz dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, mengatakan, ibu hamil (Bumil) harus mengenali tanda-tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan dan juga masa nifas. Gangguan dapat terjadi secara mendadak dan biasaya tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Dijelaskannya, tanda bahaya tersebut, yakni ibu tidak mau makan dan muntah terus menerus, berat badan ibu hamil tidak naik, perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan dan nifas.

Tanda bahaya berikutnya adalah bengkak pada tangan, wajah dan pusing yang dapat diikuti kejang. Gerakan janin berkurang atau tidak ada. Tanda lainnya adalah kelainan letak janin dalam rahim, ketuban pecah sebelu waktunya serta persalinan yang lama serta demam tinggi pada masa nifas.

Martha Diaz menjelaskan, hal yang perlu diperhatikan adalah temukan bumil sedini mungkin dan lapor ke bidan terdekat, minta bumil dan keluarga untuk meminta pertolongan persalinan kepada bidan atau dokter dan meminta bumil dan keluarga untuk menabung sejak mulai hamil untuk biaya persalinan.

Kepala Bidang Penyehatan dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kupang, Frans Y Panie, SKM, mengatakan, tingkat kematian ibu dan bayi baru lahir di Kupang pada tahun 2010 ini menurun dibandingkan dengan tahun 2009. Pada tahun 2009 angka kematian ibu 13 orang dan bayi 155 orang namun pada tahun 2010 hingga posisi sekarang ini tingkat kematian ibu empat orang dan bayi 77. "Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar tingkat kematian ibu dan bayi tidak meningkat," ujarnya.

Untuk itu, Panie meminta kepada ibu agar bisa melakukan pemeriksaan kesehatan di sarana kesehatan dan sebaiknya ibu hamil tidak ke dukun untuk urut. "Saya harap ibu-ibu hamil di sini bisa menghindari untuk urut kandungan dan memutar kandungan. Sebaiknya periksa ke bidan atau dokter," ujar Panie.

EMPAT TANDA BAHAYA KEHAMILAN

* Perdarahan dari jalan lahir
* Nyeri kepala yang sangat hebat
* Gangguan pada penglihatan
* Nyeri perut yang sangat hebat

Selain itu ada 18 hal yang harus diwaspadai dan sebaiknya bagi yang mengandung mempunyai beberapa faktor di bawah diharuskan melahirkan di rumah sakit (bukan di bidan) yaitu:
* Pernah dioperasi seksio sesaria (operasi caesar).
* Perdarahan dari jalan lahir selain lendir bercampur darah.
* Persalinan kurang dari 37 minggu (kurang bulan).
* Ketuban pecah disertai dengan keluar mekonial kental (cairan warna keruh).
* Ketuban pecah disertai tidak terasa gerakan janin.
* Ketuban telah pecah lebih dari 24 jam atau ketuban pecah pada kemanilan kurang bulan.
* Ada tanda gejala infeksi : Suhu tubuh tinggi, menggigil, nyeri perut dan cairan ketuban yang berbau.
* Tekanan darah lebih dari 160/110.
* Tinggi fundus 41 cm atau lebih kehamilan kembar.
* Ada tanda gerakan janin berkurang ( kurang lebih 10 gerakan dalam 1 hari).
* Kepala janin belum masuk panggul pada masa persalinan.
* Letakk sungsang, lintang/malang.
* Bagian terendah bukan kepala saja, tapi ada bagian lain misalnya tangan/lengan.
* Tali pusat keluar sebelum bayi lahir.
* Adanya perasaan syok.
* Mempunyai anemia.
* Kuning.
* Kehamilan kembar. (bidanku.com)

Tidak ada komentar: