Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Ketahanan Pangan Stabil, Masyarakat Tak Kelaparan


Edisi: 01 - 07 November 2010
No. 241 Tahun V, Hal: 4


KUPANG, SPIRIT--Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, menegaskan, bahwa ketahanan pangan di wilayahnya stabil karena itu masyarakat tidak akan kelaparan.

Ketahanan pangan dalam aspek yang sesungguhnya bukan sekadar pada ketahanan pada ketersediaan beras dan jagung semata, tetapi juga pada semua pangan lokal yang dimiliki oleh masyarakat, kata Titu Eki di Kupang, Selasa (26/10/2010).

"Kacang-kacangan, ubi, pisang dan tanaman lainnya yang merupakan pangan lokal, juga merupakan bagian dari pendukung ketahanan pangan di daerah ini," kata Titu Eki.

Ia mengatakan, ketergantungan masyarakat pada beras dan jagung sebagai salah satu dari makanan pokok, harus diubah secara perlahan sehingga makin hari pemahaman tersebut segera dihilangkan.

Dengan demikian, kata dia, telah terjadi transformasi pemahaman baru terhadap jenis makanan pokok yang akan berdampak kepada pengalihan pola konsumsi pangan masyarakat di dalam rumah tangga. "Kalau ubi dan pisang bisa menggantikan jagung dan beras, maka ketahanan pangan akan terjamin dan masyarakat tidak akan kelaparan dalam pemenuhan hidup sehari-hari," kata dia.

Selain melakukan konsumsi terhadap sejumlah pangan lokal bukan beras dan jagung, pola untuk mempertahankan pangan dalam rumah tangga bisa dilakukan dengan pola lain, sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada.

Dia menjelaskan, seorang peternak atau nelayan, bisa mempertahankan kondisi pangan dalam rumah tangga melalui peningkatan produktivitas hasil peternakan dan perikannya. "Hasil produksi peternakan dan perikanan masyarakat dijual untuk mendapatkan uang dan selanjutnya bisa membeli beras dan jagung serta bahan makanan lainnya," kata Titu Eki.

Jika pola hidup masyarakat menggunakan mata rantai sosial ekonomi tersebut secara wajar dan berkualitas kata dia, akan memberikan perubahan pada pola hidup masyarakat untuk mencapai kesejahteraannya.

Sosialisasi, kata dia, terus dilakukan di sejumlah komponen masyarakat di wilayah tersebut, sehingga seluruh masyarakat bisa disadarkan untuk mengubah pola hidup dalam mengkonsumsi pangan lokal sebagai makanan pokok pengganti beras dan jagung. Titu Eki mengatakan semua langkah tersebut terus dilakukan dan diharapkan masyarakat bisa melakukan perubahan secara perlahan, demi pemenuhan kesejahteraan. (spirit ntt/ant)

Tidak ada komentar: