Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

"Kecanggihan Berpikir Bukan Menghafal"


Edisi: 08 - 14 November 2010
No. 242 Tahun V, Hal: 10


ATAMBUA, SPIRIT--"Sekarang ini yang diharapkan adalah kecanggihan berpikir, bukan kecanggihan menghafal. Di lembaga SMK itulah para siswa akan dididik secara profesional. Pemerintah tetap mendukung kehadiran SMK karena saat ini sangat dibutuhkan dudi. Saya berharap komunikasi antarpengelola SMK dengan pemerintah harus dilakukan secara terus menerus."

Hal ini diungkapkan Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, saat menjadi pembicara pada seminar sehari yang diselenggarakan STM St. Yosef, Nenuk dalam rangka Pancawindu sekolah itu, Sabtu (30/10/2010). Hadir ratusan alumni, utusan dari SMK, SMA, SMP di Kabupaten Belu.

Pemerintah Kabupaten Belu, kata Lopez, tetap mendukung keberadaan sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah ini. Hal ini dikarenakan tenaga SMK disiapkan untuk menjawabi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga perlu dididik secara profesional.

Untuk membenah lembaga SMK yang ada menjadi lebih baik, maka dalam waktu dekat akan digelar pertemuan bersama pimpinan SMK untuk mencarikan jalan keluar terbaik.
Bupati Lopez menjelaskan, biaya pendidikan dari waktu ke waktu akan sangat mahal. Kondisi ini tidak bisa terelakkan karena untuk menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan biaya yang cukup. Untuk itu, pemerintah dari waktu ke waktu terus mencari alternatif agar SDM yang dihasilkan lembaga pendidikan bisa terserap ke dunia industri (Dudi).

Upaya yang paling efektif, kata Lopez, yaki melalui jenjang pendidikan SMK.
Bupati Lopez juga minta Dinas PPO Belu agar memberi peluang kepada para guru SMK untuk melakukan studi banding ke luar Belu. Hal ini penting sehingga para guru bisa melihat dari dekat pola penerapan ilmu yang ada di SMK lainnya sehingga bisa diterapkan di SMK yang ada di Belu. "Saya minta supaya mulai tahun 2011 para guru juga harus bisa ke luar daerah. Apa salahnya guru pergi studi banding? Asalkan studi banding untuk kepentingan pengembangan SMK ke depan. Studi banding secara tidak langsung guru termotivasi untuk mengembangkan kemampuannya," ujar Lopez.

Kasubdin Bina SMK Dinas PPO NTT, Drs. Herman Umbu Sagabara, M.Si, menegaskan, ke depan SMK menjadi lembaga yang sangat diminati calon siswa. Untuk mencapai tujuan itu, maka perlu ada kerja sama, baik itu dari pemerintah pusat sampai daerah, orangtua, masyarakat.

Selama ini, katanya, ada kecenderungan calon siswa kurang masuk ke SMK karena SMK kurang mempromosikan dirinya. Tapi kondisi ini justru sangat baik karena SMK lebih memilih mendidik sedikit siswa dengan mutu terbaik ketimbang mendidik banyak siswa dengan mutu kurang menggembirakan.

"Memang kita akui promosi SMK sangat kurang sehingga siswa minim. Tapi justru ada nilai plusnya, dimana lebih sedikit siswa justru kita mendidiknya dengan baik dan menghasilkan lulusan yang profesional," kata Sagabara. (yon)

Tidak ada komentar: