Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

ADB Bantu 16 Desa Siaga di NTT

Edisi: 08 - 14 November 2010
No. 242 Tahun V, Hal: 1


KUPANG, SPIRIT
--Bank Pembangunan Asia (ADB) pada 2010 memberikan bantuan dana untuk mendukung pelaksanaan program Desa Siaga Desentralisasi Perbaikan Kesehatan pada 16 desa di 16 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Konsultan ABD untuk program Desa Siaga DHS-2 wilayah NTT, Herman Man, di Kupang, Rabu (3/11/2010), mengatakan, bantuan dana sebesar Rp 225 juta per desa itu disalurkan langsung ke desa bersangkutan dan dikelola oleh masyarakat desa.

Pada 2005-2009 lalu, menurut Herman, ADB telah memberikan bantuan dana untuk mendukung pelaksanaan program Desa Siaga pada 80 desa di 16 kabupaten/kota di NTT dengan masing-masing desa memperoleh bantuan dana sebesar Rp 225 juta. Bantuan tersebut belum termasuk bantuan sosial. "Untuk tahun 2010 ada tambahan 16 desa sehingga jumlah desa yang sudah mendapat sentuhan program Desa Siaga di NTT sebanyak 96 desa," katanya.

Menurut dia, dari total dana bantuan untuk Desa Siaga tersebut, sekitar Rp 179 juta dimanfaatkan untuk pembangunan gedung pos kesehatan desa dan sisanya untuk operasional dan pengadaan fasilitas kesehatan. "Kalau masyarakat membutuhkan fasilitas tempat tidur untuk membantu persalinan misalnya, maka mereka bisa memutuskan secara bersama-sama untuk membeli," katanya.

Dia menambahkan, di tiap kabupaten yang mendapat bantuan dana pendukung Desa Siaga telah dialokasikan dana khusus dari ADB untuk membiayai seorang fasilitator dengan honor sebesar Rp 3 juta per bulan. "Di tiap kabupaten sasaran itu hanya ada enam desa dan fasilitator ini mengunjungi enam desa secara rutin untuk memberikan bimbingan dan pengawasan di lapangan," katanya.

Mengenai kriteria desa dia mengatakan desa-desa yang menjadi sasaran program ini adalah desa yang direkomendasikan oleh pemerintah kabupaten/kota. Pihak pelaksana program, kata dia, hanya meneruskan ke Jakarta untuk diberikan bantuan.

Koordinator Monitoring dan Evaluasi Program Desa Siaga, Agus Bebok, menambahkan sasaran dari pelaksanaan program ini antara lain menurunkan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan cakupan KB, penurunan penyakit menular tertentu seperti TBC dan malaria.

Selain itu, kata Agus Bebok, hal yang paling penting yang bisa dicapai dari program ini adalah memberdayakan masyarakat desa untuk hidup mandiri baik secara ekonomi maupun kesehatan. (spirit ntt/ant)

Tidak ada komentar: