Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

TTS Sosialisasi PONEK

Edisi: 11 - 17 Oktober 2010
No.238 Tahun V, Hal: 6


SOE, SPIRIT--Pemerintah Daerah (Pemda) Timor Tengah Selatan (TTS) bekerja sama dengan manajemen Rumah Sakit (RS) dr. Soetomo, Surabaya mensosialisasikan Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).

Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya juga membantu pemerintah memperbaiki sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak/KIA serta melaksanakan pelayanan PONEK 24 Jam di RSUD SoE sejak bulan Juli 2010.

Sosialisasi PONEK dibuka Bupati TTS, Ir. Paul VRMella, di Aula RSUD SoE, Senin (4/10/2010), dihadiri 96 peserta yang terdiri dari camat, kepala puskesmas serta tokoh masyarakat. Turut hadir para dokter dari RS dr. Soetomo, Kepala RSUD SoE, dr. Musa Salurante, anggota DPRD TTS, Elvis Lakapu, dan ketua tim dokter Rumah Sakit Soetomo, Prof Dr. Kushartono, dr.SP.An.KK.PGd.Med.E.

Bupati Paul Mella mengatakan, dalam rangka pelaksanaan program sister hospital di RSUD SoE, RS dr. Soetomo menyiapkan dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan, ahli anak dan ahli anastesi memberikan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu dan anak.

Selain memberikan pelayanan kesehatan, kata Paul Mella, tim dokter RS dr. Soetomo juga memberikan pelatihan kepada para dokter dan paramedis pada rumah sakit dan puskesmas dalam rangka peningkatan pengetahuan. "Tim dokter ini membantu memperbaiki sistem pelayanan KIA serta melaksanakan pelayanan PONEK 24 jam di RSUD SoE," katanya.

Paul Mella juga memerintahkan kepada para camat dan kepala puskesmas serta sektor terkait agar selalu berkoordinasi soal penanganan pelayanan terhadap ibu hamil, dan ibu bersalin jika menemukan risiko agar segera dirujuk ke RSUD SoE untuk mendapatkan penanganan secara cepat dari dokter ahli.

"Perlu diingat, jika terlambat mengambil keputusan, terlambat dirujuk dan terlambat mendapat penanganan maka akan menimbulkan risiko korban jiwa bagi ibu atau bayi," tegas Paul Mella.

Dia meminta agar semua peserta sosialisasi bersama keluarga dan masyarakat di TTS agar memanfaatkan dokter ahli dari RS dr. Soetomo saat ini secara baik semasa masih ada kerja sama.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Kushartono, mengatakan bahwa kehadiran dokter dari RS dr. Soetomo hanya menjalankan pelayanan kemanusiaan secara bersama-sama dalam rangka menyukseskan Revolusi KIA. Hal ini dikarenakan angka kematian ibu dan anak di TTS masih tinggi.

Menurutnya, berhasil tidaknya program ini tergatung manajemen RSUD SoE. Sementara pihak RS dr. Soetomo sebatas melakukan pendampingan. "Untuk itu sumber daya manusia/SDM masyarakat harus diperbaiki untuk menyukseskan revolusi KIA," katanya. (mas)

Tidak ada komentar: