Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Taolin: Malu Kalau Tetap Berharap Raskin


Edisi: 11 - 17 Oktober 2010
No. 238 Tahun V, Hal: 10


ATAMBUA, SPIRIT--Masyarakat harus malu kalau masih tetap mengharapkan bantuan beras miskin (raskin) dari pemerintah. Sebab martabat dan harga diri kita tidak cukup cukup dihargai dengan bantuan beberapa kilogram beras.

Demikian ditegaskan Wakil Bupati (Wabup) Belu, Ludovikus Taolin, B.A, usai mengambil sumpah dan melantik Kades Fatulotu dan Kades Lakanmau di Asunatar, Kecamatan Lasiolat, Selasa (5/10/2010).

"Pemerintah memberikan bantuan raskin untuk warga miskin. Kita jangan bangga menerima bantuan tersebut karena masih ada banyak makanan lokal yang bernilai gizi dan layak dikonsumsi," jelas Wabup Taolin.

Menurutnya, raskin adalah beras yang tidak berkualitas, dan tidak mengandung gizi. Alangkah lebih baik mengkonsumsi pangan lokal yang sudah mentradisi dalam keluarga sejak zaman dahulu. Jangan buat pangan lokal musnah dan punah karena rakyat merasa gengsi mengkonsumsinya. "Saya tidak mau dengar pemerintah dipusingkan oleh kasus raskin di desa," katanya.

Wabup Taolin mengibaratkan raskin seperti gadis berkulit hitam yang diberi bedak putih bersih. "Setahu saya, raskin beras tidak bermutu. Namun disemprot bahan kimia agar tetap kelihatan putih bersih," kata Wabup Taolin. Ia menambahkan ada desa di Kabupaten Kupang dan TTS yang menolak menerima raskin, kapan orang Belu menolak menerima raskin?

Kalau mau jujur, lanjut Wabup Taolin, Kabupaten Belu sangat subur dan memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Cuma rakyat saja yang tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengolah pangan lokal yang berlimpah.

"Jangan karena ada raskin, kita malas bekerja. Zaman sekarang bukan dihabiskan dengan duduk berjam-jam untuk mengurus adat, judi dan hal lain lagi yang tidak produktif. Sebaiknya waktu yang ada dimanfaatkan untuk memikirkan cara memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja keras," tandasnya. (humas pemkab belu)

Tidak ada komentar: