Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tambah Modal Rp 588 Miliar


Edisi: 25 - 31 Oktober 2010
No. 240 Tahun V, Hal: 5

BANK Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT) meningkatkan modal dasar pada tahun 2010 menjadi Rp 1 triliun dari posisi saat ini sebesar Rp 412 miliar untuk memperbesar kapasitas ekspansi bisnis di sektor usaha mikro kecil dan menengah serta ritel konsumer.

Direktur Utama BPD NTT, Daniel Tagu Dedo, mengatakan penambahan modal diajukan kepada pemegang saham seluruh pemerintah daerah di wilayah NTT melalui rapat umum pemegang saham belum lama ini.

"Penambahan modal dasar itu diperlukan untuk meningkatkan kemampuan BPD NTT dalam memperbesar kapasitas dalam melakukan ekspansi pembiayaan khususnya di sektor usaha kecil menengah dan ritel konsumer," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.

Daniel menjelaskan kinerja kredit selama beberapa tahun terakhir rata-rata tumbuh sekitar 35% per tahun atau dengan kenaikan kredit baru sebesar Rp 500 miliar, sehingga membawa perseroan menguasai pangsa pasar mencapai 50% terhadap perbankan di wilayahnya.

Sampai dengan Mei 2010, katanya, posisi kredit yang telah dikucurkan mencapai Rp 3 triliun, namun untuk pembiayaan baru selama 2010 ini baru tersalurkan sebesar Rp 100 miiar karena pasarnya baru akan meningkat.

Hingga Maret 2010, bank yang dikuasai pemerintah provinsi NTT itu memiliki aset sebesar Rp 4,57 triliun atau tumbuh 34% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,41 triliun. Kinerja kredit pada posisi itu juga tumbuh cukup baik ke angka Rp 3,01 triliun atau tumbuh sekitar 25,4% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 2,40 triliun.

Dari sisi rasio keuangan juga terlihat baik diantaranya rasio kecukupan modal masih tergolong tinggi di level 22,9% meskipun terlah turun dari sebelumnya mencapai 39,98%.

Fungsi intermediasi juga tergolong optimal dengan rasio kredit terhadap dana (loan to deposit ratio) mencapai 97,12% atau naik dari 86,20% secara tahunan. Sedangkan jumlah dana pihak ketiga yang dapat dihimpun sebesar Rp 3,1 triliun.

Namun, dari sisi kualitas pembiayaan terjadi peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan (NPL gross) yang meningkat ke posisi 2,5% dari sebelmnya cukup baik di level 0,99%. (bisnis.com)

Tidak ada komentar: