Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Pemkot Reklamasi Pantai Kelapa Lima

Edisi: 25 - 31 Oktober 2010
No. 240 Tahun V, Hal: 3

KUPANG, SPIRIT-- Pemerintah Kota Kupang berencana mereklamasi pantai Kelapa Lima, khususnya bagi penjual ikan yang sekarang ini berjualan di pinggir pantai. Dengan reklamasi pantai, maka pembeli ikan tidak lagi memarkir kendaraan di pinggir jalan seperti sekarang ini karena lokasi tempat jualan ikan akan mundur ke belakang.

"Tempat jualan ikan yang sekarang, menjadi tempat parkir kendaraan. Tapi ini belum dilakukan karena membutuhkan dana yang cukup besar. Rencananya sudah ada," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kupang, Ir. Cornelis Isak Benny Sain, di ruang kerjanya, Rabu (20/10/2010).

Kini, Pemkot membangun jalan pantai kurang lebih lima kilometer, menghubungkan pantai Kepala Lima-pantai Oeba sampai pelataran pantai Fatubesi. Pengerjaan dimulai dari pantai Kelapa Lima. "Sejak tiga hari lalu, kami sudah mulai membangunan ruas jalan di pinggir pantai. Dimulai dari pantai Kepala Lima menuju Pantai Oeba, bertemu dengan pelataran di Fatubesi. Rencananya kurang lebih lima kilometer tetapi tahap awal hanya 300 meter," jelas Benny Sain.

Menurutnya, lebar ruas jalan yang dikerjakan mencapai 10 meter. "Meski dibangun di pinggir pantai, namun garis pantai akan tetap ada dan akses warga ke pantai tetap ada, misalnya tempat orang bermain atau mandi di pinggir laut tetap terjamin. Ruas jalan yang berdekatan dengan laut atau di sisi luar akan menggunakan tiang cor," katanya.

Benny Sain mengatakan, ruas jalan pantai akan dibangun secara bertahap karena membutuhkan dana yang cukup besar. "Untuk tahap awal ini kami baru membangun 300 meter dengan dana Rp 3,9 miliar. Dana ini berasal dari APBN tahun 2010," jelasnya.

Dikatakannya, pembangunan ruas jalan tergantung dari kondisi yang ada di pantai tersebut, misalnya ada lokasi yang pantainya sedikit sekali dan lebih banyak batu karang. Benny Sain menambahkan, untuk pekerjaan ruas jalan pantai juga disesuaikan dengan pasang naik dan pasang surut air laut. "Kita tidak mungkin mengerjakan pada saat pasang naik. Kalau pasang surut malam hari maka pekerjaan dilanjutkan pada malam hari," ujar Benny Sain.

Dengan pekerjaan jalan pantai, lanjut Benny Sain, menandakan bahwa view Kota Kupang menuju ke arah laut dan pembangunan tidak lagi membelakangi laut melainkan menghadap ke laut. Menurutnya, dengan adanya jalan pantai merupakan akses bagi masyarakat. Kendaraan yang akan keluar dari pasar Oeba tidak perlu lagi macet seperti sekarang ini (ira)

Tidak ada komentar: