Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Petani Sumtim Diimbau Siapkan Lahan


WAINGAPU, SPIRIT--Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sumba Timur, Ir. Josis Djawa Gigy, mengimbau petani di daerah itu menyiapkan lahan lebih awal untuk mengantisipasi jika musim hujan kali ini datang lebih awal. Khusus untuk lahan dengan program bantuan pemerintah, sudah dipersiapkan dengan baik.

"Seluruh dana yang berkaitan dengan bantuan sosial dari pemerintah sudah stand by di rekening kelompok. Demikian juga benih dan jaringan irigasi. Seluruh program perbaikan maupun pembangunan jaringan irigasi sudah 100 persen baik fisik maupun keuangan. Sedangkan benih pengadaannya ditenderkan langsung pemerintah pusat. Kita di sini hanya penyalur. Saat sudah dalam posisi siap di kelompok," kata Josis di ruang kerjanya, Jumat (17/9/2010) siang.

Josis mengatakan, hujan yang turun beberapa kali di beberapa wilayah Kabupaten Sumba Timur hanya bersifat sesaat. Musim hujan tetap pada November atau Desember.

Meski demikian, Josis mengatakan, wilayah yang memiliki sumber air masyarakat bisa mulai menanam karena hujan hanya menambah debit air. Namun untuk wilayah tadah hujan yang hanya mengharapkan air hujan disarankan sebaiknya ditunda sambil menunggu perkembangan iklim lebih lanjut.

Picu Hama Belalang
Cuaca ekstrim di beberapa wilayah Kabupaten Sumba Timur beberapa waktu terakhir memicu munculnya kembali hama belalang kumbara. Sejak 1 Juli lalu hama belalang muncul di beberapa lokasi di daerah itu.

Josis mengatakan, hama belalang kumbara muncul kembali pertama kali di Kayuri dan Haikatapu tapi langsung dicegah penyebarannya oleh petugas lapangan. Satu minggu kemudian, hama belalang muncul di Patawang dan Wanga, Kecamatan Rindi, juga di Desa Matawai Maringu, Kecamatan Kahaunga Ety. Di Desa Wanga sempat masuk ke lahan persawahan masyarakat. Juga, berhasil dihadang penyebarannya oleh petugas lapangan Distan Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama masyarakat.

Pada Agustus, demikian Josis, muncul kembali di Desa Kadumbul sampai di Ngohung, Kecamatan Pandawai dan Periode Septemberkembali muncul di Matawai Maringu dan Kataka, Kecamatan Kahaunga Ety.

Dengan kondisi cuaca ekstrim sekarang ini, kata Josis, memicu meledaknya hama belalang di Sumba Timur. Sementara persediaan pestisida pembasmi belalang kumbara (confidor) di Dinas Pertanian sangat terbatas. "Kita sudah ajukan usulan ke pemda untuk tambah dana pengadaan confidor. Terakhir kita dapat informasi DPRD sudah setuju. Kita dapat bantuan 500 liter pestisida serta bantuan peralatan semprot empat unit dari pak gubernur," demikian Josis. (dea)

Tidak ada komentar: