Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Lima Rumah di Maliti Dijarah Perampok


WEETABULA, SPIRIT--Gerombolan perampok menjarah lima rumah di daerah perbatasan antara wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Barat, tepatnya di Kampung Maliti Kaka, Dusun IV, Desa Tematana, Kecamatan Wewewa Timur. Gerombolan perampok menyantroni lima buah rumah di kampung itu sekitar pukul 24.00 Wita, Rabu (22/9/2010).

Salah satu gerombolan perampok menyatroni rumah Lende Todo (50). Akibat aksi perampokan tersebut, anak gadis Lende Todo, bernama Kristiyeti Duku Bani (18) serta Agustinus Umbu Robaka (30) terkena leparan batu. Sedangkan empat warga kampung lainnya terluka di bagian kaki akibat terkena ranjau bambu runcing yang sengaja dipasang oleh gerombolan perampok di sekitar perkampungan Maliti Kaka.

Selain itu, dari aksi perampokan tersebut, 1 ekor kerbau, 1 ekor kuda dan 4 ekor kambing dan sejumlah kain motif daerah Sumba Barat Daya raib dirampok, serta kaca-kaca jendela rumah milik Lende Todo dihancurkan oleh gerombolan perampok.

"Sekitar pukul 24.00 wita, terjadi perampokan di rumah kami. Adik perempuan saya, Kristiyeti Duku Bani (18) yang baru sadar dari tidurnya ketika mendengar suara gaduh serta cahaya senter di luar rumah memaksanya untuk membukakan pintu rumah bagian depan. Ketika itu gerombolan perampok melemparinya dengan batu tepat pada bagian perut sehingga jatuh tersungkur di depan pintu. Dan, gerombolan perampok langsung memasuki rumah kami untuk melancarkan aksinya. Sedangkan saudara laki-laki saya, Agustinus Umbu Robaka (30) yang berupaya melakukan perlawanan juga luka parah terkena lemparan batu pada bagian kepala dan dada. Hingga kini keduanya masih dirawat di Rumah Sakit Karitas Elopada, Kecamatan Wewewa Timur. Dan, empat orang warga kampung lainnya yang berusaha memberikan pertolongan terkena ranjau bambu runcing yang sengaja dipasang oleh gerombolan perampok," ungkap Yansius Duku Bani (26), anak dari Lende Todo, yang ditemui oleh Humas SBD.

Lende Todo menambahkan, 1 ekor kerbau, 1 ekor kuda dan 4 ekor kambing serta beberapa lembar kain motif daerah Sumba Barat Daya, juga turut disikat oleh gerombolan perampok. "Hingga kini kami tidak dapat memrediksikan gerombolan perampok berasal dari wilayah mana, karena rata-rata menggunakan bahasa Indonesia pada saat berkomunikasi, sementara suasana malam begitu gelap gulita sehingga para pelaku sulit dikenali," ungkap Yansius.

Beberapa anggota warga kampung yang ada pada saat peristiwa itu terjadi, mengakui bahwa gerombolan perampok jumlahnya cukup banyak. Karena lima buah rumah yang berada di Kampung Maliti Kaka, masing-masing diduduki oleh kurang lebih 10 orang anggota parampok. "Dan, ketika kami merasa jumlah gerombolan cukup banyak, kami tidak berani mengambil risiko untuk melakukan perlawanan," ungkap beberapa warga.

Wabup SBD Kunjungi Korban

WAKIL
Bupati Sumba Barat Daya, Jacob Malo Bulu, B.Sc, mengunungi para korban perampokan di Kampung Maliti Kaka, Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur, Senin (22/09/2010). Maksud kunjungan untuk melihat dari dekat situasi pasca perampokan, selain memberi penguatan kepada para korban.

Sebelum tiba di lokasi kejadian, Jacob Malo Bulu dijemput Camat Wewewa Timur, Christian Taka; bersama Kapolsek Wewewa Timur, Frans Mola, dan sejumlah warga desa yang sudah berada di lokasi sejak pukul 13.00 wita.

Camat Taka melaporkan kronologi kasus perampokan kepada Wabup SBD dan menyebut korban perampokan enam orang, kini dirawat di RS Karitas Elopada. Para korban terkena lemparan batu dan ranjau bambu.

Disebutkan korban material berupa satu ekor kerbau, satu ekor kuda dan empat ekor kambing serta sejumlah kain motif daerah Sumba Barat Daya. Belum diketahui motif perampokan tersebut.

Dalam arahannya Wabup Jacob Malo Bulu meminta warga tidak main hakim sendiri, namun menyerahkan penyelesaian masalah perampokan tersebut kepada aparat kepolisian.
Wabup meminta masyarakat setempat membantu polisi dengan memberikan data-data akurat perihal perampokan tersebut agar polisi mengusutnya sampai tuntas.

Untuk menghindari hal -hal yang mengganggu ketertiban dan keamanan di wilayah itu, kata wabup, akan dibangun pos keamanan yang ditempati aparat kepolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja sampai situasi normal kembali.

Perihal kerugian material, wabup meminta Dinas Sosial SBD mencatatnya untuk kepentingan penanganan lebih lanjut. (humas pemkab sbd)

Tidak ada komentar: