Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jangan Memperuncing Keadaan dengan Provokasi


Edisi:4 - 10 Oktober 2010
No. 237 Tahun V
Hal: 4

KUPANG, SPIRIT--Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, meminta warga Amfoang Timur agar tidak lagi memperuncing keadaan terkait dengan kasus pemukulan Pastor Paroki Mater Dei Oepoli, Romo Beatus Ninu, Pr, oleh oknum TNI-AD dari Yonif 742/SWY.

"Semua masalah sudah ditangani dengan baik oleh pihak-pihak yang berkompeten, sehingga saya minta masyarakat untuk tidak memperuncing keadaan dengan provokasi yang aneh-aneh," kata Bupati Titu Eki di Kupang, Senin (27/9/2010), menanggapi peristiwa tersebut.
Dia mengaku, belum mengetahui secara pasti tentang persoalan tersebut, karena itu dia telah membentuk tim dan telah diterjunkan ke lokasi kejadian yang jaraknya sekitar 300 km arah timur Kota Kupang tersebut.

Kendati telah menerjunkan tim ke lokasi kejadian, namun hingga saat ini pun, kata Titu Eki, ia belum menerima laporan tentang kejadian tersebut karena kendala komunikasi dan transportasi menuju ke lokasi kejadian yang sulit.
Titu Eki mengakui, kondisi infrastruktur jalan menuju menuju lokasi kejadian di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, masih sangat buruk, sehingga menyulitkan tim yang ditugasi untuk bisa segera sampai ke tempat kejadian untuk bisa mencari tahu duduk persoalannya.
Selain infrastruktur jalan, Titu Eki juga mengatakan, hubungan komunikasi via telepon selular maupun koneksi lainnya, juga belum terakses secara baik, sehingga menyulitkan dia dan tim yang ada di lapangan untuk saling berkomunikasi.
Menurut Titu Eki, dari berita yang telah dilansir di media terkait peristiwa tersebut, sudah mengarah ke penyelesaian yang baik, dimana kedua belah pihak baik dari TNI dan Gereja Katolik telah bersepakat untuk menyelesaiakannya secara kekeluargaan. "Karena dari pihak Korem sudah siap berikan sanksi kepada oknum pelaku dan dari pihak gereja Romo Beatus sudah beri maaf, saya kira suasana itu bisa segera mencair," katanya.
Semua persoalan seberat apapun, menurut Titu Eki bisa diselesaikan secara baik-baik, jika masing-masing pihak mau membuka hati dan kemauan untuk hal tersebut.
Pelaksanaan pembangunan di daerah ini, kata dia, harus tetap dilakukan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena itu situasi dan kondisi wilayah harus tetap kondusif.
Pastor Paroki Mater Dei Oepoli di wilayah Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Romo Beatus Ninu, Pr dipukul tiga orang oknum anggota Yonif 742/SWY pada Kamis (23/9) sore di kompleks Gereja Paroki Mater Dei Oepoli, wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung Timor Leste, Oecusse.
Ketika itu, Romo Beatus Ninu bersama umat Katolik di paroki itu sedang melakukan persiapan untuk menjemput seorang rohaniawan yang baru ditahbiskan menjadi imam Katolik oleh Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, Pr, beberapa waktu lalu di Kupang.
Tanpa diduga, tiga oknum anggota TNI-AD dari Yonif 742/Satya Wira Yudha (SWY) yang bertugas di pos tengah Markas Komando Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste di Oepoli itu muncul dan langsung menghajar Romo Beatus Ninu. (spirit ntt/ant)

Tidak ada komentar: