Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Warga Desa Konda Maloba Tanya Raskin

WAIBAKUL, SPIRIT--Bupati Sumba Tengah (Sumteng), Drs. Umbu Sappi Pateduk, memerintahkan Plt. Kabag Ekonomi Setda Sumba Tengah, Franky Umbu Habil Hudang, S.E, M.Si, menangani persoalan warga di Desa Konda Maloba, Kecamatan Katikutana Selatan, karena belum menerima beras untuk orang miskin (Raskin) periode Januari 2010-Agustus 2010.

Warga mempertanyakan hal ini kepada Bupati Sumteng, Drs. Umbu Sappi Pateduk, ketika bupati bersama rombongan mengunjungi Desa Konda Maloba belum lama ini.

Adalah Golen Saba Kodi, warga penghuni SP II, Desa Konda Maloba, yang nekat menanyakan tersendatnya pembagian raskin itu ke Bupati Sumteng. Di hadapan Bupati Drs. Umbu Sappi Pateduk dan Wakil Bupati, Umbu Dondu, BBA serta rombongan, Golen Saba meminta bupati menjelaskan alasan belum turunnya bantuan beras raskin bagi rakyat miksin Desa Konda Maloba. Padahal rakyat desa tersebut sangat membutuhkannya.

Kepala Desa Konda Maloba, Paulus Kira, kepada SPIRIT NTT secara terpisah di lokasi acara pertemuan tersebut mengatakan, memang benar raskin tahun 2010 belum turun sama sekali. Hal itu bukan karena kepala desa lalai tetapi sepenuhnya karena warga belum mengumpulkan uang.

Sudah berulang kali, kata Kira, pihaknya menagih uang raskin, namun hanya beberapa warga saja yang mengumpulkannya. Dia memaklumi kondisi itu karena pendapatan warga sangat terbatas. Warga hanya mengandalkan jualan hasil pertanian seperti ubi, pisang dan hasil laut bagi warga pesisir pantai Konda Maloba. Meski demikian, Kira berjanji akan terus berusaha mengumpulkan uang agar raskin dalam bulan Agustus 2010 bisa dibagikan.

Warga Konda Maloba, Golen menjelaskan, sudah beberapa kali dia mendatangi Kepala Desa Konda Maloba, Paulus Kira, mempertanyakan belum turunya beras raskin. Namun, jawaban yang diperoleh selalu sama, yakni uang belum terkumpul semua. "Masa hampir setahun masyarakat Desa Konda Maloba belum tuntas mengumpulkan uang raskin?" kata Golen.

Golen juga merasa heran dengan sikap kepala desa yang dinilai masa bodoh dengan kesulitan yang diderita warganya. Paling tidak, kata Golen, kepala desa harus proaktif dengan mendatangi kediaman warga menagih uang raskin kalau memang benar sampai sekarang belum semua dana terkumpul. Menjadi pejabat hendaknya harus bekerja keras tak mengenal lelah termasuk menagih uang raskin bagi warga yang belum bayar. Masa pajak bisa tagih, uang raskin kok susah," ujarnya. (pet)

Tidak ada komentar: