Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

SBD Miliki Kredibilitas dan Integritas Politik

TAMBOLAKA, SPIRIT--Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete, menggelorakan eksistensi kabupaten yang dipimpinnya sudah menunjukkan performance yang dinilai memiliki kredibilitas dan integritas politik dan pemerintahan yang baik dalam catatan pemerintah tingkat atas.

"SBD adalah sebuah daerah otonom baru yang baru berusia tiga tahun. Dalam usianya yang masih sangat muda ini, patut diakui bahwa ada begitu banyak keberhasilan yang sudah dicapai, di samping berbagai hambatan yang mengiringinya," ujar Bupati Kornelius dalam pidatonya ketika memimpin upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten SBD di Stadion Galatama, Selasa (17/8/2010).

Dalam hal pembangunan, katanya, ada beberapa kemajuan positif yang perlu di apresiasi. Dapat kita lihat seperti hasil perhitungan APBD Sumba Barat Daya tahun anggaran 2009 menunjukkan angka yang melampaui target. Dari target sebesar Rp 302.243.706.252 meningkat menjadi Rp 306.069.928.156 (101, 27 persen).

Sedangkan PAD dari target Rp 8.186.122.000 meningkat menjadi Rp 9.516.217.604 (116, 25 persen). Penghasilan dari retribusi daerah mencapai 70, 14 persen. Atas keberhasilan ini, Bupati Kornelius Kodi Mete menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh masyarakat yang berkontribusi posotif mendukung pembangunan di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pemerintah, lanjutnya, akan terus berkomitmen untuk secara konsisten membangun desa- desa terpencil, seperti Desa Kahale, Wailangira, Panego Ede, Totok, Weelima, Weemanada, Wanno Tala serta desa terpencil lainnya. "Ini menjadi perhatian pemerintah untuk disentuh dengan pembangunan di berbagai bidang sesuai kemampuan keuangan daerah," tegas Kodi Mete.

Bupati Kodi Mete juga mengingatkan hendaknya semangat para pejuang terdahulu menjadi landasan moral yang menginspirasi kita untuk mengisi kemerdekaan ini dengan semangat membangun dan memperkokoh jiwa nasionalisme dalam Bhinneka Tunggal Ika. Dan, berusaha melawan berbagai kekerasan sosial, provokasi agama, suku, kemelaratan, keterpurukan ekonomi, dan terorisme bila ada di Kabupaten SBD.

Pidato bupati juga diwarnai dengan banyak ucapan terima kasih kepada seluruh warga SBD. Ketika menyinggung soal pelebaran jalan di mana banyak warga yang merelakan pekarangan rumah mereka untuk dijadikan jalan utama Kota Waitabula, Bupati Kodi Mete sempat tersendak suaranya dan mengeluarkan air mata karena terharu.

HUT ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI bertemakan, "Dengan semangat Proklamasi 17Agustus 1945, kita tingkatkan reformasi gelombang kedua untuk terwujudnya kehidupan bangsa yang makin sejahtera, demokrasi, dan makin berkeadilan".

Peristiwa ini, diakui bupati, mengingatkan kita akan perjuangan dan pengorbanan para pejuang, ketika rasa kemanusiaannya terusik oleh penindasan penjajah. Perjuangan dan pengorbanan para pejuang adalah peristiwa heroik dam memilukan, karena harus dibayar dengan nyawa, darah, dan air mata yang menjadi taruhan bagi para pejuang terdahulu.

Upacara HUT Proklamasi tingkat Kabupaten SBD berlangsung sangat meriah. Hadir sebagai peserta upacara, antara lain, Ketua DPRD SBD, Wakil Ketua I dan II DPRD, dan seluruh anggota DPRD SBD, Wakil Bupati SBD, para Muspida, Kepala Kantor Depatemen Agama Sumba Barat, Pimpinan Lembaga Agama, Ketua KPU SBD, Para Kadis, Kaban, Kabag, Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK SBD, Ketua Dharma Wanita SBD, Ketua Bhyangkari dan Persit, Camat Loura, Kapolsek Loura, Danramil Loura, Danki Brimob Kompi D Sumba, Anggota Korpri, TNI, dan Polri, Bapak dan Ibu Perintis Kemerdekaan dan siswa-siswi SD, SLTP, SMU; dan Mahasiswa STIMIKOM SBD.

Pengibaran bendera Merah-Putih dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera dari SMU yang ada di SBD. Upacara ini dimeriahkan drum band dari SMUK St. Thomas Aquinas, SMU Manda Elu, dan SLTP St. Aloysius Weetebula. Selain itu, atraksi pencak silat turut mengambil bagian dalam upacara ini. Setelah upacara pengibaran selesai diadakan pembagian hadiah bagi para petani yang sudah berhasil menanam tanaman umur panjang seluas satu hektar. (humas sbd)

Tidak ada komentar: