Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

* Plan-Pemkab TTS Gelar Workshop tentang ASI dan IMD

SOE, SPIRIT--Unsur-unsur terkait sebanyak 140 orang yang terdiri dari muspida, DPRD, SKPD, Pokja posyandu, para camat dan Ketua TP KK se-Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), para kepala puskesmas serta LSM, mengikuti workshop ASI dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di aula kantor Badan Inspektoral setempat, Rabu (1/9/2010).

Workshop digelar Pemda TTS bekerjasama dengan Plan Indonesia Cabang SoE. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman stakeholder tentang ASI dan IMD serta mengkampanyekannya.

Workshop ini dibuka Bupati TTS, Ir.Paul VR.Mella. Turut hadir Ketua DPRD TTS, Eldat Nenabu, S.H, pakar ASI Indonesia, dr. Hutami Rusli dari Jakarta, undangan dan pemerhati masalah ASI.

Topik utama dalam workshop ini adalah peran Pemda TTS dalam rangka mendukung ASI dan IMD, sebagai upaya mendukung Revolusi KIA yang dibawakan Bupati TTS, Paul Mella.
Sementara manfaat menyusui ASI Eksklusif, IMD sebagai langkah awal menurunkan moralitas bayi-balita serta debat ASI vs khusus kode etik pemasaran pengganti ASI dibawakan dr. Hutami Rusli, dipandu moderator anggota DPRD TTS, Kundrat Marianan,S.Sos.

Paul Mella mengatakan, masalah kurang gizi bagi balita di NTT menjadi persoalan utama yang dihadapi masyarakat, yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Menurut Mella, pemberian ASI bagi balita adalah hal yang sangat krusial karena ASI merupakan makanan terbaik untuk sistem pencernaan bagi bayi baru lahir.

Menurutnya, untuk menumbuhkan kekebalan bayi lebih baik diberikan ASI dari pada susu formula yang banyak mengalami keluhan dan keluar masuk rumah sakit atau dokter praktek untuk melakukan pemeriksaan.

Mella mengatakan, pengaruh ASI Eksklusif tidak hanya pada gizi anak namun terbukti bahwa ASI dapat melindungi anak dari tindakan kekerasan dan penelantaran yang dilakukan ibu kandung.

Pada kesempatan yang sama, Eldat Nenabu, mengatakan soal keberhasilan ASI untuk bayi dan balita menjadi tanggung jawab i semua stakeholder dengan memberikan pemahaman kepada ibu agar memberikan ASI secara baik untuk bayinya. ASI menjadi hak asasi anak yang harus diberikan demi masa depan anak lebih baik.

Nenabu mengatakan, DPRD dan Pemda TTS selalu mendorong untuk peningkatan pemberian ASI dengan menyediakan sejumlah dana, dengan harapan dana itu bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan ibu dan anak.

" Kesehatan dan kecerdasan anak bermula dari pemberian Asi yang teratur dan berimbang. Kita semua besar dari ASI sehingga perlu dipertahankan demi masa depan anak bangsa yang lebih baik," tegasnya. (mas)

Tidak ada komentar: