Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Masyarakat Belu Lebih Berani Tes HIV/AIDS

KUPANG, SPIRIT--Masyarakat Kabupaten Belu, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, lebih berani melakukan tes HIV/AIDS jika dibandingkan dengan daerah lain di wilayah propinsi kepulauan ini.

"Faktor inilah yang menyebabkan angka HIV/AIDS di Belu meningkat tajam bahkan mencapai angka tertinggi dari kabupaten/kota lainnya di NTT," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi NTT, dr. Husein Pancratius, di Kupang, Selasa (7/9/2010).

Dia mengemukakan hal itu ketika dikonfirmasi soal tingginya angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Belu yang mencapai 351 dari total penderita HIV/AIDS di NTT sebanyak 1.129 orang.

Dari jumlah penderita di Kabupaten Belu itu, kata Husein, 269 orang di antaranya adalah penderita HIV dan 82 lainnya adalah penderita AIDS dengan jumlah korban yang sudah meninggal dunia mencapai 55 orang terdiri dari 20 penderita HIV dan 35 lainnya penderita AIDS.

"Selain faktor keberanian warga untuk melakukan pemeriksaan, semua elemen masyarakat yang menghuni wilayah perbatasan NTT dengan Timor Leste itu bekerja keras untuk menemukan kasus," kata mantan Kadis Sosial NTT itu.

Hal lain yang juga penting sehingga mendorong peningkatan angka penderita HIV/AIDS di Belu adalah karena tersedianya layanan tes HIV di semua Puskesmas di wilayah Kabupaten Belu.

Berbeda dengan daerah lain seperti Kabupaten Flores Timur sebagai daerah pertama ditemukannya kasus HIV/AIDS di NTT pada 1997 serta kabupaten lain di wilayah propinsi kepulauan ini. Di Flores Timur, misalnya, masyarakat di Pulau Adonara dan Solor tidak akan berpikir untuk membuang biaya untuk datang ke Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur hanya untuk melakukan tes HIV.

"Begitu pun di daerah kepulauan lain seperti Alor, Maumere dengan topografi yang terdiri dari pulau-pulau membuat masyarakat enggan melakukan tes HIV," kata Husein yang dibenarkan pula oleh Pelaksana KPAP NTT, Gusti Brewon.
Dia yakin, kalau semua daerah melakukan hal yang sama seperti di Kabupaten Belu, maka angka HIV/AIDS di NTT dipastikan akan sangat tinggi.

Karena itu, perlu ada kesadaran dari semua pihak untuk bekerja sama dalam mendeteksi HIV di daerah ini, termasuk dukungan infrastruktur seperti di Kabupaten Belu untuk memudahkan masyarakat melakukan pemeriksaan, kata Brewon. (spirit ntt/ant)


Tidak ada komentar: