Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Gizi Buruk Sindrom Kemiskinan


KUPANG, SPIRIT--Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Propinsi NTT, dr. Stefanus Bria Seran, menjelaskan, masalah gizi buruk merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan semata.

Menurut Bria Seran, di samping berkaitan juga dengan aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat, masalah gizi juga merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan dan gizi di tingkat rumah tangga.

"Meningkatnya kasus gizi buruk yang terjadi di NTT mengisyaratkan lemahnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, terutama pada golongan miskin. Melemahnya ketahanan pangan berdampak pada menurunnya konsumsi zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk dapat hidup aktif dan sehat," ujar Bria Seran. dalam lokakarya penanggulangan gizi buruk tingkat Propinsi NTT di Hotel Romyta Kupang, Kamis (23/9/2010).

Sementara Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si, mengharapkan semua elemen masyarakat di NTT terus membangun kerja sama mengatasi masalah gizi buruk. Selama ini penanganan gizi buruk belum optimal. "Semua pihak harus memberikan perhatian dan dukungan serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah gizi buruk," kata Foenay.

Foenay mengatakan, semua komponen masyarakat secara bersama-sama harus menyukseskan pembangunan di bidang kesehatan. Pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri tanpa dukungan dan pastisipasi aktif masyarakat. "Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama dan sama-sama bertanggungjawab untuk membangun NTT," katanya.

Menurut Foenay, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kinerja sistem kesehatan, pelayanan kesehatan serta membudayakan pola hidup sehat melalui berbagai program dan kegiatan kesehatan, antara lain melalui program perbaikan gizi masyarakat. (den)

Tidak ada komentar: