Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Diresmikan, Gedung Baru RSK Lindimara


WAINGAPU, SPIRIT--Wakil Bupati (Wabup) Sumba Timur, dr. Matius Kitu, Sp.B, menggunting pita menandai peresmian tiga bangunan baru Rumah Sakit Kristen (RSK) Lindimara, Jumat (3/9/2010). Bangunan yang menghabiskan dana Rp 960 juta itu adalah gedung untuk ruang rawat inap VIP, ruang kebidanan dan perinatologi (ilmu tentang kesehatan janin).

Direktur RSK Lindimara, dr. Rien Tamu Ina Tipa, dalam sambutannya, mengatakan, tambahan bangunan tersebut semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Rien menggambarkan, delapan ruang VIP yang baru dibangun mempunyai kelebihan, antara lain menyediakan ruang khusus untuk keluarga pasien, terpisah dengan ruang perawatan pasien, ada alat komunikasi khusus yang dipasang di samping tempat tidur pasien dan kamar mandi. Alat ini digunakan pasien untuk memanggil perawat ketika membutuhkan bantuan medis.

Ruang VIP yang baru dibangun ini dilengkapi AC, televisi 14 inch dan tempat tidur buatan Jerman yang dijamin memberikan kenyamanan bagi pasien seperti di rumah sendiri.

Rien mengungkapkan, di samping fasilitas ini, pihaknya terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama yang berkaitan dengan pelayanan.
"Jadi kenyamanan pasien benar-benar dijamin mulai dari fasilitas hingga keramahtamahan petugas medis. Khusus pelayanan, setiap bulan kita selalu evaluasi dengan menyebarkan kuesioner kepada pasien atau keluarga pasien," kata Rien.

Menjawab tuntutan perkembangan teknologi dan pelayanan prima, demikian Rien, secara bertahap pihaknya meningkatkan SDM tenaga medis, misalnya tahun ini 11 orang tenaga medis di rumah sakit ini dibiayai mengambil pendidikan lanjutan. "Percuma kita beli alat canggih, tapi tidak bisa dioperasikan karena sumber daya manusia belum siap," uajrnya.

Dia mengungkapkan, sekitar Rp 175 juta dana untuk pembangunan gedung baru merupakan sumbangan Pemda Sumba Timur. Meskipun rumah sakit swasta, 65 persen pasien dirawat di rumah sakit itu peserta Jamkesmas dan Askes Sosial.

Rien mengungkapkan, dari Januari sampai Juli 2010, rumah sakit ini merawat 37 pasien gizi buruk dan 67 pasien gizi kurang berasal dari keluarga kurang mampu.
RSK Lindimara, lanjut Rien, juga menyediakan ruang khusus untuk terapi akupuntur dengan petugas bersertifikasi nasional. Pengobatan ini tidak ditemukan di rumah sakit lain.

Wabup Sumba Timur, dr. Matius Kitu, Sp.B mengatakan, kesehatan merupakan salah satu indikator mencapai masyarakat sejahtera, di samping ekonomi dan pendidikan. Rumah Sakit Lindimara turut mengambil peran dalam membangun sektor kesehatan di daerah itu.

Matius menekankan pentingnya pelayanan kepada pasien. "Pelayanan yang baik, penampilan menarik, ramah kepada pasien membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Intinya, selalu akrabkan diri dengan Tuhan dan melayani dengan hati," katanya. (dea)

Tidak ada komentar: