Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Belu Bangun PTT Senilai Rp 40 Miliar

ATAMBUA, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu akan membangun lokasi Pusat Pengembangan Ternak (PTT) senilai Rp 40 miliar yang bersumber dari dana APBN pada tahun anggara (TA) 2011 yang akan datang. Lokasi PTT ini membutuhkan lahan seluas 500 Hektar, yang meliputi Desa Bakustulama, Desa Derokfaturene dan Desa Naekasa di Kecamatan Tasifeto Barat.
Rencana ini disampaikan Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, ketika mengunjugi lokasi yang hendak dijadikan PTT, Jumat (3/6/2010) lalu. "Lokasi Pusat Pengembangan Ternak ini akan dilengkapi dengan laboratorium dan tempat pelatihan bagi para peternak," kata Lopez.
Kepada aparat pemerintah kecamatan dan desa setempat, Bupati Lopez meminta agar memberikan pencerahan yang baik terhadap rakyat tentang rencana pembangunan PTT itu. "Tolong berikan pencerahan kepada rakyat bahwa program membangun PTT ini adalah program yang serius, strategis dan mempunyai dampak luas bagi peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri," pinta Bupati Lopez.

Ia juga meminta kepada warga setempat agar jangan menjual tanah kepada kepada orang lain. "Tanah itu bisa dijadikan padang penggembalaan sapi dan untuk mengembangkan tanaman pakan ternak sapi," tukasnya mengingatkan. Di lahan yang ada, kata Bupati Lopez akan dibangun embung-embung dan sumur bor untuk persediaan air minum bagi ternak.

Dikatakan pula, program pembangunan PTT akan menyerap tenaga kerja yang banyak dari warga setempat. Kecuali tenaga ahli dan khusus baru didatangkan dari luar daerah. "Program pembangunan PTT ini sangat serius demi peningkatan populasi ternak maupun ternak di Kabupaten Belu. Agar julukan Belu sebagai gudang ternak dapat diraih kembali," katanya.

Pantau TPA Sampah
Bupati Lopez juga sempat memantau pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Lelowai, Tasifeto Barat, Jumat (3/9/2010) lalu. "TPA sampah ini akan dibenahi dan diperluas guna menampung sampah-sampah yang ada. Ini merupakan tindakan antisipatif terhadap jumlah material sampah yang terus bertambah dari hari ke hari," katanya.

Ia mengatakan pembenahan TPA sampah itu guna menjaga citra dan kredibilitas pemerintah yang telah meraih penghargaan Adipura. "Jangan sampai setelah raih Adipura, kota Atambua tetap kotor bahkan tambah kumuh. Penghargaan yang sudah diraih itu harus dipertahankan bahkan bila perlu ditingkatkan," tandasnya. Ia juga menghimbau kepada warga agar membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan atau tempat yang sudah ditunjuk. (humas pemkab belu)

Tidak ada komentar: