Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Beasiswa Rp 400 Miliar Dihentikan

JAKARTA, PK -- Beasiswa khusus mahasiswa senilai Rp 400 miliar yang diberikan sejak pertengahan 2008 selesai disalurkan pada tahun 2010. Beasiswa tersebut diberikan untuk mengatasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak sehingga tidak dilanjutkan setelah program berakhir.

Hendarman, Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Senin (18/1/2010) di Jakarta, mengatakan, beasiswa khusus mahasiswa (BKM) senilai Rp 350 miliar disalurkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Rp 50 miliar oleh Kementerian Agama. Penerimanya adalah mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) tidak mampu yang diberikan beasiswa senilai Rp 500.000 per semester.

Menurut Hendarman, penyaluran BKM tahun ini merupakan alokasi tahun lalu karena keterlambatan dana dari Kementerian Keuangan. "Adapun BKM untuk tahun berikutnya belum ada informasi, apakah dilanjutkan atau tidak," ujarnya.

Elfindri, Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) X Wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi, menjelaskan, mahasiswa dari sejumlah PTS di wilayah itu tidak menerima BKM. Pasalnya, tenggat yang diberikan mepet dan jumlah alokasi beasiswa untuk wilayah ini tidak jelas. "Dana BKM yang harus disalurkan itu anggaran 2009. Jadi, harus selesai cepat, sementara kami diberitahunya mepet, sekitar dua minggu sebelum batas waktu akhir. Daripada bermasalah, kami lebih baik menolak," kata Elfindri.

Secara terpisah, Koordinator Kopertis V Wilayah DI Yogyakarta, Budi Santosa Wignyosukarto, di Yogyakarta, mengatakan bahwa untuk mencegah hangusnya beasiswa karena tidak terserap, perguruan tinggi harus memiliki data lengkap. Data itu, antara lain, menyangkut mahasiswa miskin dan mahasiswa berprestasi yang layak mendapat beasiswa.

Budi mengatakan, informasi tentang beasiswa, baik dari pemerintah maupun dari perusahaan sering datang mendadak dengan waktu persiapan yang sangat mepet. Tanpa persiapan awal, perguruan tinggi akan kesulitan memenuhi kuota yang ditetapkan sehingga beasiswa jadi sia-sia. (kompas.com)

Tidak ada komentar: