Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Warga Miskin di Alak Terima Kartu Berobat Gratis

Spirit NTT, 8-14 Juni 2009

ALAK, SPIRIT
--Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, menyerahkan kartu berobat gratis kepada masyarakat miskin dan tidak mampu di Kecamatan Alak di kantor camat setempat, Rabu (20/5/2009).

Sejak tanggal 1 Agustus 2008 lalu, menandai satu tahun kepemimpinan "Duo Dan" di Kota Kupang, telah meluncurkan program yang sangat pro-rakyat yaitu memberikan pelayanan kesehatan dasar gratis bagi warga masyarakat miskin dan tidak mampu di Kota Kupang.



Mulai Agustus 2008 lalu sampai dengan saat ini, kartu berobat gratis telah dibagikan kepada 29.834 warga masyarakat melalui dua tahap dan pada tahap ketiga ini disalurkan lagi kepada 6.799 warga Kecamatan Alak dan 13.932 warga Kecamatan Maulafa. Pemberian kartu berobat gratis ini akan terus dilanjutkan secara bertahap sehingga ke depan dapat melayani seluruh warga miskin dan tidak mampu yang ada wilayah Kota Kupang.

Walikota Kupang menyampaikan bahwa program yang direalisir melalui pembagian kartu berobat gratis ini dimaksudkan untuk memberikan kejelasan identitas dalam proses pengobatan pelayanan dasar kepada masyarakat Kota Kupang yang tidak mampu, dengan mengalihkan beban biaya kesehatan yang selama ini ditanggung oleh masyarakat, menjadi beban pemerintah daerah melalui alokasi biaya yang dibebankan pada APBD Kota Kupang pada setiap tahun anggaran.

"Dengan kata lain, apabila bapak, ibu sakit dan berobat ke pustu, puskesmas atau dirujuk ke RSU Prof. WZ Johannes Kupang, maka dengan menunjukkan kartu ini, semua biaya pengobatan bapak, ibu menjadi tanggung jawab pemerintah Kota Kupang," kata walikota.

Walikota Kupang dalam sambutannya menegaskan beberapa hal penting untuk mendapat perhatian dari penerima kartu berobat gratis ini, yaitu, pertama, manfaatkanlah kartu ini dengan sebaik-baiknya; Jika bapak, ibu sakit, tidak usah segan-segan datang ke pustu, puskesmas atau rumah sakit untuk memperoleh pelayanan atau pengobatan secara gratis. jangan lagi mencari pertolongan ke dukun atau orang pintar, yang secara medis tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Kedua, kartu pengobatan gratis yang dibagikan ini, tidak akan memberi jaminan peningkatan kualitas kesehatan bapak, ibu, apabila tidak diimbangi dengan upaya membiasakan pola hidup sehat, terutama dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing guna menghindari wabah penyakit menular berbasis lingkungan seperti demam berdarah, diare, dan lain-lain. Nyatakan perang terhadap penyebaran kuman-kuman melalui cara-cara pencegahan yang murah dan sederhana, namun dapat secara efektif memberi jaminan perlindungan terhadap wabah penyakit.

Ketiga, kiranya 6.799 warga Kecamatan Alak dan 13.932 warga Kecamatan Maulafa yang menerima kartu berobat gratis untuk tahap ke-3 ini, dapat lebih termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan kata lain, beban biaya pengobatan yang ditanggung oleh pemerintah ini, harus dialihkan pada kebutuhan-kebutuhan lain yang penting seperti pemenuhan makanan yang mengandung asupan gizi yang cukup bagi keluarga, dan sebagainya.

Keempat, instansi teknis yang menangani program ini, agar terus melakukan evaluasi untuk melihat sejauhmana efektifitas progam ini terhadap peningkatan derajat kesehatan para penerima kartu berobat gratis ini. Dengan demikian dalam proses ke depan hasil evaluasi tersebut dapat kita jadikan dasar untuk merumuskan strategi penanganan lebih lanjut hingga substansi persoalannya dapat teratasi.
Kelima, bagi seluruh petugas medis pada sentra-sentra pelayanan kesehatan di Kota Kupang, agar tidak melakukan diskriminasi penanganan medis terhadap pasien yang menggunakan kartu berobat gratis.

"Saya minta kepada bapak, ibu, apabila ada pelayanan petugas kesehatan yang merugikan, silahkan melaporkan kepada Walikota atau Wakil Walikota Kupang," tegasnya. (bagian humas dan protokol)




Tidak ada komentar: