Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

'TANGAN BERSIH'


Spirit NTT, 22-28 Juni 2009

WALIKOTA
Kupang, Drs. Daniel Adoe, punya satu obsesi besar. Para pejabat atau siapa pun yang bekerja sebagai abdi negara di jajaran birokrasi agar meninggalkan tugas di pemerintahan dengan 'tangan bersih.' Tidak korupsi!
Obsesi ini disampaikannya pada kegiatan orientasi pejabat terkait dengan tindak pidana korupsi di Kupang, Kamis (11/6/2009). Mengapa terjadi korupsi?

"Tindakan korupsi bukan saja lahir dan hanya dilakukan oleh aparatur negara, tetapi juga lahir dan datang dari masyarakat. Masyarakat juga merupakan bagian dari sumber korupsi itu sendiri, seperti menyuap dan menyogok aparatur negara saat membutuhkan pelayanan," katanya saat itu.
Menurut Walikota Adoe, perilaku masyarakat seperti suka menyogok dan menyuap aparatur negara, membuat yang bersangkutan jadi terpengaruh dan terperdaya untuk melakukan korupsi.



"Awalnya memang pejabat yang bersangkutan punya tekad untuk tidak korupsi, tetapi karena masyarakat terus memaksa, akhirnya korupsi itu terjadi. Masyarakat juga perlu diberi penyadaran dan sosialisasi tentang korupsi," katanya menegaskan.
Dalam kaitan dengan itu, ia mengharapkan para peserta orientasi tersebut untuk mengikuti dengan baik kegiatan dimaksud agar meninggalkan masa tugas di pemerintahan dengan "tangan bersih".

Daniel Adoe menambahkan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam bentuk bimbingan teknis (Bimtek) agar dapat secara periodik mendidik dan membina apatur negara di lingkungan Setda Kota Kupang.

Sementara itu, Staf Deputi Pencegahan KPK, Ryan Herviansyah, mengatakan, korupsi yang terjadi di Indonesia selama ini, karena sistem yang memberikan peluang terjadinya tindak pidana korupsi.
"Sistem yang berlaku selama 30 tahun di negara kita, telah memberikan peluang yang cukup besar kepada para penguasa untuk berkesempatan melakukan korupsi," katanya.

Akibat sistem tersebut, tambahnya, korupsi akhirnya merambah ke semua lembaga pemerintahan, baik itu eksekutif, legislatif maupun yudikatif. (ant)

Tidak ada komentar: