Spirit NTT, 8-14 Juni 2009
KUPANG, SPIRIT--DPRD NTT segera memanggil pimpinan Perum Bulog Divisi Regional (Divre) NTT untuk menjelaskan kasus raibnya 366 ton beras dari Gudang Tenau selama 2008 lalu. DPRD NTT ingin mengetahui dampak, mekanisme distribusi beras, modus dan penanganan kasus tersebut.
Rencana pemanggilan pimpinan Perum Bulog Divre NTT ini disampaikan Wakil Ketua DPRD NTT, Drs. Kristo Blasin, ketika dihubungi melalui hand phone, Sabtu (30/5/2009) sore. Menurut Blasin, DPRD tidak tinggal diam terhadap kasus tersebut dan akan segera meminta klarifikasi Bulog Divre NTT.
"Kami akan panggil pimpinan Bulog untuk menjelaskan persoalan tersebut. Saya mengharapkan dalam minggu ini klarifikasi mereka sudah bisa disampaikan kepada kami. Apakah hilangnya ratusan ton beras tersebut berdampak atau tidak bagi masyarakat NTT. Kalau berdampak, sejauh mana? Solusinya seperti apa dan lain- lain persoalan yang akan berkembang dalam rapat tersebut," jelas Blasin.
Menurut Blasin, rapat dengan pimpinan Perum Bulog Divre NTT mendesak dan perlu dilakukan. Meski Perum Bulog merupakan instansi vertikal, DPRD NTT tetap punya kewenangan karena Dewan menduga raibnya ratusan ton beras tersebut berpengaruh terhadap stok beras di NTT.
Dalam pertemuan itu, kata Blasin, Dewan juga akan meminta penjelasan tentang mekanisme kerja Perum Bulog Divre NTT. Hilangnya ratusan ton beras dari gudang, katanya, memunculkan banyak pertanyaan.
"Masyarakat bertanya bagaimana sistem pengawasan, keamanan, distribusi beras dan lain-lain. Kalau hilang dari truk waktu pengangkutan umpamanya, orang lebih gampang paham. Tetapi kalau hilang dari gudang, itu bukan hal sepele. Apalagi dari pemberitaan, jumlah yang hilang bukan sedikit dan menyebabkan kerugian keuangan hampir Rp 2 miliar," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus raibnya 366 ton beras dari Gudang Bulog di Tenau sedang dalam penyelidikan tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda NTT. (dar)
DPRD NTT Minta Klarifiksi Bulog
Label:
DPRD NTT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar