Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

KEMISKINAN, MUSUH BERSAMA


SPIRIT NTT/HUMAS LEMBATA/SELLO
SAMBUTAN--Ketua TP PKK Propinsi NTT, Ny. Lucia Adinda Lebu Raya, memberi sambutan di Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape-Lembata, Rabu (13/5/2009).

Spirit NTT, 18-24 Mei 2009

PEREMPUAN
di NTT lebih banyak jumlahnya dari kaum pria. Ini suatu potensi besar. Jika kita (perempuan) memiliki kualitas yang mantap, pasti mampu bersaing dan berperan dengan kaum pria. Peran itu, antara lain, mengentaskan kemiskinan sebagai musuh bersama.

Para pengurus PKK dari 15 desa di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, ini terkagum-kagum mendengar klaim dari Ketua TP PKK Propinsi NTT, Ny. Lucia Adinda Lebu Raya, di Desa Watodiri, Rabu (13/5/2009).




Ny. Lucia Lebu Raya didampingi Ny. Welminche YE Foenay melakukan kunjungan kerja perdananya di Kabupaten Lembata, Selasa (12/5/2009). Rombongan tiba di Bandara Wuno Pito, tepat pukul 07.15 wita, dijemput Ketua TP PKK Kabupaten Lembata dan jajaran pengurus.

Acara penjemputan dimeriahkan tarian penerimaan oleh anak-anak dari SDI Lewoleba 1 dan barisan pagar betis Gerakan Pramuka Kwarcab Lembata. Sebagaimana disaksikan SPIRIT NTT, rombongan menuju Kantor PKK Kabupaten Lembata dan selanjutnya bertatap muka dengan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lembata dan melakukan kunjungan ke SMA Negeri I Nubatukan dan Madrasa Aliya Swasta Wangatoa.

Keesokan harinya, Rabu (13/5/2009), Ny. Lebu Raya melakukan kunjungan kerja ke Desa Watodiri Kecamatan Ile Ape. Kepada pengurus PKK Kabupaten Lembata, Ny. Lucia Lebu Raya mengharapkan agar rajin melakukan pembinaan dan bimbingan secara terus menerus kepada setiap Pokja yang ada di kecamatan dan desa-desa. "Program kerja kita harus disesuaikan dengan program kerja pemerintah daerah dengan menitikberatkan pada pengolahan potensi lokal," tegasnya.

Musuh kita bersama saat ini, kata Ny. Lucia Lebu Raya, adalah kemiskinan dan keterbelakangan. Oleh karena itu, PKK di tingkat propinsi saat ini sedang mencari wadah untuk mengumpulkan dana agar diberikan secara hibah kepada keluarga miskin sebagai modal usaha. "Kita berikan secara hibah agar tidak pusing menagihnya," ujarnya.

Dia juga mengajak ibu-ibu PKK yang hadir untuk mengoptimalkan pengelolaan dan mengonsumsi makanan lokal. "Kalau kita makan, bukan hanya nasi, karena ubi, jagung dan kacang-kacangan juga enak. Jika ada pejabat yang datang di desa jangan beri mereka makan roti dan nasi, beri saja jagung titi, ubi rebus, pisang bakar. Sebab, makanan lokal kita juga memiliki nilai gizi untuk kehidupan kita," katanya. (sello/humas setda lembata)

Tidak ada komentar: