Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wilayah Utara Sumteng Jadi Sentra Pengembangan Komoditi

Spirit NTT, 20-26 April 2009, Laporan Petrus Piter

WAIBAKUL, SPIRIT--
Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah (Sumteng) pada tahun anggaran 2009 ini bertekad menjadikan wilayah utara sebagai sentral pengembangan komoditi bisnis. Wujudnya dengan mengembangkan usaha penanaman kapas di wilayah utara mulai dari Mamboro hingga Lenang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay.

Rencana pengembangan usaha ini bukan sekadar wacana, tetapi sudah mendapat dukungan penuh pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK).
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sumba Tengah, Ir. Martinus Jurumana, M.Si, di kantornya, Selasa (7/4/2009), mengatakan, dalam waktu dekat tim teknis akan turun mensosialisasikan program pengembangan tanaman kapas kepada masyarakat di wilayah utara.


Martinus menjelaskan, wilayah utara Kabupaten Sumba Tengah memiliki areal sangat luas yang membentang dari Mamboro hingga Lenang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay.
Hamparan lahan sebagian besar merupakan lahan tidur. Usaha petani terbatas hanya menanam padi, jagung dan kacang-kacangan. Padahal lahan masih terbentang luas yang bisa ditanami komoditi lain. Kondisi itu terjadi karena keterbatasan informasi teknologi usaha tani (teknologi tepat guna) yang menyebabkan petani hanya mengandalkan kemurahan alam.

Menyadari kondisi alam dan kehidupan masyarakat petani di wilayah utara seperti itu maka pemerintah bertekad membangun wilayah utara menjadi daerah sentral pengembangan komoditi bisnis.

Hamparan lahan yang luas, demikian martinus, dapat dipakai untuk usaha pertanian dan perkebunan seperti menanam kapas, mengembangkan kutulak, pengembangan sektor peternakan, sektor kelautan dan sektor kehutanan dan perkebunan seperti pengembangan jatropha yang sudah dua tahun berjalan, pengembangan tanaman jati, mahoni, kedimbil dan berbagai jenis tanaman pohon lainnya.

Selain bertekad menjadikan wilayah utara sebagai daerah pengembangan komoditi bisnis, pemerintah juga berupaya membantu petani di wilayah lainnya dengan mengembangkan usaha ekonomi produktif sesuai kondisi daerah masing-masing.
Misalnya, kata Martinus, wilayah Kecamatan Kakikutana akan diberikan bantuan handtractor mengingat sebagian besar petani sawah tadah hujan dan pengembangan komoditi sayur-sayuran dan buah-buahan, lombok dan tanaman holtikulturan lainnya. Pasalnya selama ini hampir semua kebutuhan masyarakat Sumba Tengah seperti sayur-sayuran, lombok, dan berbagai jenis bumbu dapur disuplai dari Lombok, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Menurut dia, alam Sumba Tengah tidak berbeda jauh dengan kondisi alam NTB. Karenanya dia bertekad memfungsikan seluruh tenaga PPL yang ada agar mampu menggenjot petani mengelola lahan produktif demi meningkatkan kesejahtaraan rakyat. Minimal untuk urusan dapur seperti sayur-sayuran, lombok dan lainnya bisa diproduksi sendiri ketimbang harus mendatangkan dari luar. (*)


Tidak ada komentar: