Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Pencaker di Kota Kupang Didominasi Perempuan

Spirit NTT, 30 Maret-5 April 2009, Laporan Hermina Pello


KUPANG, SPIRIT --
Saat ini jumlah pencari kerja di Kota Kupang mencapai 20.456 orang. Jumlah tenaga kerja perempuan lebih banyak dari laki-laki, yaitu sebanyak 11.014 orang. Banyak pencari kerja berasal dari daerah lain di NTT.

"Kota Kupang ini merupakan salah satu kota tujuan dari para pencari kerja yang berasal dari kabupaten lainnya di Kota Kupang sehingga jumlah pencaker di sini memang banyak. Mungkin, kalau mau dilihat lebih lanjut, jumlah pencaker yang asli dari Kota Kupang jumlahnya sedikit. Akibatnya, banyaknya pencaker dari daerah lain maka itu menjadi beban bagi Kota Kupang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang, Enos Ndaparoka, Rabu (18/2/2009).



Menurut Ndaparoka, ada beberapa persoalan yang menimpa pencaker di Kota Kupang, tetapi yang paling utama adalah rasa malu. Mereka mau membuat makanan kecil tetapi mereka tidak mau menjualnya sendiri dan hanya menitipkan di toko atau kios-kios. Selain itu, katanya, karakteristik masyarakat yang tidak suka bersaing serta lemahnya tingkat kemandirian dari para pencari kerja.

Ndaparoka mengatakan, meskipun ada upaya dari dinas untuk membantu masyarakat misalnya dengan memberikan pelatihan membuat batako, tetapi setelah selesai pelatihan, mereka tidak mau memulai usaha tersebut dengan berbagai alasan misalnya tidak memiliki alat press, tidak memiliki uang untuk membeli semen atau pasir dan alasan lainnya. "Akibatnya, mereka kembali lagi kepada keadaan semula, dimana belum ada keterampilan," jelasnya.

Diakuinya, upaya yang dilakukan oleh dinas tenaga kerja untuk membuka lapangan kerja itu masih minim, apalagi Kota Kupang tidak memiliki balai latihan kerja (BLK) karena ketiadaan dana. "Dulu, dari pemerintah propinsi mau menyerahkan BLK kepada kota Kupang tetapi dari Kota Kupang takut menerima karena biaya operasionalnya cukup besar," ujarnya.

Menyangkut upaya mengatasi pengangguran, Ndaparoka mengatakan ada beberapa cara di antaranya melalui pengiriman TKI ke luar negeri, PNS, TNI/Polri, swasta, swalayan, dan usaha lainnya seperti salon, rumah makan dan lainnya. (*)

Tidak ada komentar: