Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Pemkab Sumteng Kerjasama Dengan ITN

Pemkab Sumteng Kerjasama Dengan ITN
Spirit NTT,30 Maret-5 April 2009, Laporan Gerardus Manyela

WAIBAKUL, SPIRIT--
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dipercayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Tengah (Sumteng) berperan serta mendorong pengembangan daerah tersebut. Sumba Tengah adalah pemekaran baru dari Sumba Barat yang sedang dalam tahap pengembangan wilayah.

"Kami berharap perguruan tinggi ini bisa mentransfer teknologinya, termasuk memberdayakan aparat dan masyarakat sehingga mampu melakukan pengelolaan sumber daya yang ada," kata Bupati Sumba Tengah, Drs. Umbu Sappi Pateduk alias Umbu Bintang saat dihubungi SPIRIT NTT, pekan lalu.


Umbu Bintang mengharapkan para pakar dan ahli yang dimiliki ITN Malang berperan aktif untuk merancang tata kota dan juga tata wilayah yang ada menjadi minimal sama dengan Kota Malang. MoU-nya telah ditandatangani Sabtu (14/3/2009) lalu, di Ruang Sidang Rektor ITN Malang. Hadir dalam acara itu Bupati Sumba Tengah, Drs. Umbu Sappi Pateduk, dan jajaran pejabatnya, Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng Ir. Abraham Lomi MSEE, beserta jajarannya.

Yang paling penting dalam kerja sama selama lima tahun itu, kata Umbu Bintang, keterlibatan pakar dari ITN Malang untuk bersama-sama membuat rancangan pengembangan jangka menengah (RPJM) untuk Sumba Tengah sehingga dokumennya bisa menjadi daya tarik bagi calon investor untuk berinvestasi di daerah itu yang arahnya menjadi agropolitan.

"Potensi yang kami miliki terutama dalam bidang pertanian dan kelautan. Dengan kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM di daerah," tegasnya.
Umbu Bintang mengharapkan ITN bisa merumuskan mekanisme yang lebih sederhana untuk menerima putra daerah Sumba Tengah menempuh studi lanjut di ITN Malang.

Menurut Umbu Bintang, saat itu Rektor ITN Malang, Abraham Lomi, mengharapkan kerja sama ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Sumteng. Mengingat selama ini tidak sedikit pelajar dari wilayah Timur Indonesia yang memilih pendidikan tinggi, yang sebenarnya kurang berkualitas. "Kasus UTS menjadi contoh agar pelajar di wilayah Timur berhati-hati memilih pendidikan tinggi," tegasnya.

Soal keterlibatan pakar ITN dalam penyusunan tata kota dan tata daerah di Sumba Tengah, Abraham Lomi mengatakan, banyak pakar ITN yang sudah memiliki jam terbang tinggi untuk keperluan tersebut. (*)


Tidak ada komentar: