Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Hak Anggota Fraksi Golkar Tak Boleh Diberikan


Spirit NTT, 30 Maret-5 April 2009

KUPANG, SPIRIT--
Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkianus Adoe, mengatakan, jika anggota Fraksi Partai Golkar tetap pada sikapnya untuk tidak mengikuti setiap rapat dewan, maka hak-haknya sebagai anggota Dewan tidak boleh diberikan.

"Konsekuensinya memang demikian, karena fraksi terbesar di DPRD NTT dengan 21 anggota itu tidak mau melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat," katanya di Bandara El Tari Kupang, Senin (16/3/2009), sebelum terbang ke Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor.


Ketua DPRD NTT berkunjung ke Kalabahi di Pulau Alor, sekitar 137 mil dari Kupang untuk menghadiri upacara pelantikan Bupati-Wakil Bupati Alor terpilih periode 2009-2014, Simeon Th Pally dan H Jusran M Tahir.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTT yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar NTT, Cyrilus Bau Engo mengatakan, sesuai perintah induk organisasinya, anggota Fraksi Partai Golkar dilarang dan tidak boleh mengikuti setiap rapat Dewan.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada anggota Fraksi Partai Golkar yang juga Ketua DPRD NTT, Melkianus Adoe yang telah menyeberang ke Partai Demokrat, namun tetap eksis sebagai pimpinan dewan dari Fraksi partai Golkar.
Melkianus Adoe sendiri sudah ditetapkan dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk kursi DPR-RI, sehingga dipandang tidak etis jika yang bersangkutan tetap bertahan sebagai Ketua DPRD NTT dari Fraksi Partai Golkar.

Adoe mengatakan, pihaknya sudah menerima surat pergantian antarwaktu (PAW) dari Partai Golkar untuk empat anggota Fraksi Partai Golkar DPRD NTT, namun pihaknya masih melakukan gugatan di pengadilan terhadap surat dari induk organisasi tersebut. "Selagi belum ada keputusan hukum yang mengikat, saya merasa tetap berhak untuk memimpin DPRD NTT. Semua ada aturan mainnya, bukan hanya asal copot," kata Adoe.

Keempat anggota Fraksi Partai Golkar DPRD NTT yang "lompat pagar" dari partai berlambang pohon beringin itu, masing-masing Melkianus Adoe (Partai Demokrat), Armindo Mariano Soares dan Marthen Asbanu ke Partai Gerindra dan Simon Sanga Mudaj ke PNI Marhaenis.

Menurut dia, sikap Fraksi Partai Golkar DPRD NTT kini mulai mencair setelah Ketua fraksi, Cyrilus Bau Engo hadir dalam rapat badan musyawarah dewan untuk membahas agenda rapat Dewan.

"Kita harapkan Fraksi partai Golkar lebih dewasa dalam menyikapi persoalan tersebut agar dapat menjalankan tugasnya sampai akhir masa jabatan yang tinggal beberapa bulan lagi," kata Adoe. (ant)


Tidak ada komentar: