Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Dinkes Belu Canangkan Eradikasi Frambusia

Spirit NTT, 27 April -3 Mei 2009, Laporan Edy Hayong

ATAMBUA, SPIRIT--
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Belu mencanangkan eradikasi penyakit frambusia menyusul wilayah selatan daerah itu sangat rentan tertular penyakit frambusia.
Hasil survai melalui pemeriksaan kesehatan warga di 24 desa pada delapan kecamatan, Maret 2009, ditemukan 185 warga sudah terjangkit penyakit menular ini.

Frambusia adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan treponema pallidum sub spesies pertenue (merupakan "saudara" dari treponema penyebab penyakit sifilis). Penyakit ini mudah menular melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit sehat. Penyakit ini tumbuh subur terutama di daerah beriklim tropis dengan karakteristik cuaca panas, banyak hujan, yang dikombinasikan dengan banyaknya jumlah penduduk miskin, sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya fasilitas air bersih, lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umum.


Data warga Belu yang terkena penyakit frambusia itu disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Belu, dr. Lau Fabianus, di ruang kerjanya, Kamis (16/4/2009).

Data itu diperoleh dari survai melalui pemeriksaan kesehatan warga di 24 desa oleh dinas kesehatan (Dinkes) setempat, Dinkes Propisni NTT, Depkes bersama organisasi kesehatan dunia (WHO), Maret lalu.

Tim memeriksa 4.733 orang dan menemukan 185 orang sudah terkena frambusia. Dari jumlah itu, jelasnya, 135 penderita kategori menular sementara 50 lainnya tidak menular.

Para penderita tersebar di 24 desa yang ada di delapan kecamatan, yakni Io Kufeu, Weliman, Laenmanen, Malaka Tengah, Sasitamean, Wewiku, Malaka Tengah dan Malaka Timur.

Fabianus mengatakan sudah mencanangkan eradikasi penyakit frambusia di Kabupaten Belu. Pencanangan gerakan ini menyusul hasil survai menunjukkan bahwa di selatan Belu sangat rentan tertular frambusia.

Tim gabungan sejak 23-7 Maret melakukan survai ke 24 desa di delapan kecamatan guna mengidentifikasi tingkat penyebaran frambusia. Tim memeriksa 4.733 warga dan ditemukan 185 sudah terkena frambusia.
"Kami sudah lakukan pengobatan dan diharapkan mereka bisa sembuh total. Kalaupun belum maka kita akan follow up sampai mereka benar- benar sembuh. Selain itu, kami juga cari tahu jangan sampai masih ada warga yang lolos dari survai itu," jelasnya. (*)


2 komentar:

dr. Guntur Sembiring mengatakan...

Tindakan yang luar biasa bijaksana menurut saya, dari dr. Lau Fabianus selaku Kadis Kab Belu, untuk terus bersungguh-sungguh memerangi penyakit menular ini, selain dibutuhkan kesadaran dari warga juga untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan :)

dr. Guntur Sembiring mengatakan...

Tindakan yang luar biasa bijaksana menurut saya dari dr. Lau Fabianus selaku Kadis Kab Belu, untuk terus bersungguh-sungguh memerangi penyakit menular ini, selain dibutuhkan kesadaran dari warga juga untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan :)