Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Lupakan Borobudur, 'Dandani' TNK...

Spirit NTT,23-29 Maret 2009

KEGAGALAN
candi Borobudur masuk dalam kualifikasi tujuh Keajaiban Dunia diharapkan tidak terulang kembali. Karena itu, pemerintah kini mengeluarkan segala daya dan upaya agar Taman Nasional Pulau Komodo bisa lolos dan masuk dalam daftar bergengsi tersebut. Salah satunya adalah memaksimalkan promosi melalui berbagai media.

"Karena itu pasti akan berdampak pada perkembangan pariwisata di Tanah Air. Bagaimanapun, itu adalah satu-satunya pulau yang menjadi habitat asli Komodo," tegas Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), Sapta Niwrandar, belum lama ini.


Sapta mengaku pihaknya masih belum bisa melupakan ketika Candi Borobudur gagal masuk dalam kategori Tujuh Keajaiban Dunia. Menurutnya, sedikit banyak hal tersebut telah berdampak terhadap promosi wisata Indonesia. Apa yang terjadi ketika itu adalah karena popularitas Candi Borobudur ternyata turun drastis di dunia internasional. Akibatnya, melalui suatu voting melalui internet yang diadakan New7wonder Foundation, Peninggalan sejarah tersebut tak masuk dalam kategori Tujuh Keajaiban Dunia.
"Sekarang ada voting lagi, dan Indonesia menjagokan Taman Nasional Pulau Komodo, jadi tidak boleh gagal lagi," terang dia.
Untuk memperebutkan tujuh kategori keajaiban dunia dilakukan voting hingga 7 Juli 2009. Voting untuk menetapkan 77 unggulan, peringkat 1-11 untuk tujuh kategori. Dari 77 diperas lagi menjadi 21 kandidat atau tiga kandidat masing-masing kategori. Setelah itu, bulan September 2009 pihak New7wonder Foundation baru menetapkan daftar terbaru Tujuh Keajaiban Dunia.

Hasil voting sampai tanggal 16 Februari 2009 pukul 09.37 yang dipantau di situs new7wonder.com, hari Minggu (22/2/2009), Taman Nasional Pulau Komodo berada sementara di peringkat 13 di kategori kelompok E (hutan/taman nasional/konservasi alam).

Peringkat 1-12 sementara kategori ini adalah berturut-turut Puerto Princesa, Amazon, Sundarbans Forest, Tree of Life, Bialowieza Forest, Balck Forest, Retezat National Park, Dinosaur Park, Christmas Island, Eua National Park, Okawango Delta, dan El Kala National Park.
Sapta menjelaskan, kesadaran masyarakat dunia untuk menjadikan obyek wisata alam unggulannya terpilih sebagai Tujuh Keajaiban Dunia sudah tinggi. Di Italia, misalnya, restoran dan tempat wisata menyediakan internet gratis agar bisa mengakses situs yayasan itu untuk ikut memilih langsung.

Sedangkan di Indonesia, pihaknya akan menyosialisasi kegiatan ini melalui kegiatan musik yang akan dilakukan oleh Dwiki Dharmawan dengan orkestranya pada Mei 2009. Masyarakat yang sudah melek internet diharapkan mau berpartisipasi dan mendukung Taman Nasional Komodo masuk objek kategori Tujuh Keajaiban Dunia.

"Kalau mulai sekarang masyarakat Indonesia serentak mendukung, maka Insya Allah pada Juli 2009, Komodo bisa masuk ranking 11 dunia dan September baru ditetapkan pemenangnya," jelas Sapta. (zul/jpnn/newslink)


Tidak ada komentar: