Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Warga Tenukiik gotong royong tanam pohon

Spirit NTT, 26-1 s/d 2-2-2009, Laporan Fredy Hayong

TENUKIIK, SPIRIT--
Warga Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua, menggelar kegiatan gotong-royong menanam tanaman di Daerah Aliran Sungai (DAS) Talau, di wilayah RW II, RW III dan RW IV, Kelurahan Tenukiik, Sabtu (17/1/2009). Penanaman anakan ini dipimpin Lurah Tenukiik, Ch Karmel Betang, S.Ip.

Kegiatan ini juga untuk menggantikan anakan yang sudah mati dan hanyut terbawa banjir. Juga sebagai ajang menyongsong pembentukan karang taruna kelurahan dan lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK).


Lurah Tenukiik, Karmel Betang, kepada SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Selasa (20/1/2009), mengakui, terkait pelaksanaan Pilkada Belu, warganya terkotak-kotak. Kaum kerabat yang selama ini selalu hidup berdampingan secara baik nyaris tidak saling tegur karena ajang politik itu.

Terhadap kondisi ini, kata Betang, sebagai pimpinan kelurahan, dirinya telah mengambil inisiatif untuk mempersatukan semua warganya dengan menggelar kegiatan gotong-royong bersama. "Memang saya akui bahwa Pilkada Belu ini membuat warga di kelurahan terkotak-kotak. Makanya kami dari kelurahan mengambil jalan tengah mempersatukan semua warga yang ada sehingga kehidupan ini kembali normal seperti sedia kala. Makanya pada, Sabtu (17/1/2009), orang kecil-besar, tua-muda, dengan linggis di tangan dan anakan menuju DAS Talau. Di sana semua perasaan sirna dan semuanya sepakat untuk hidup rukun sebagai sesama orang Tenukiik," jelasnya.

Menurut penyandang DAN III Karate-Do ini, dalam ajang gotong royong ini pun sudah dibicarakan untuk membentuk karang taruna kelurahan yang baru dan pemilihan anggota LPMK. Kegiatan menghijaukan DAS Talau ini pun akan dijadikan program tetap warga Tenukiik sehingga DAS itu tidak terkikis banjir.
"Kegiatan ini disambut baik semua warga, termasuk anggota Yonif 744/SYB dalam menyongsong HUT Yonif. Prajurit juga dengan penuh semangat bersama masyarakat bergotong-royong menanam tanaman yang sedianya didroping Dinas Kehutanan Belu sebanyak 1.000 anakan, tapi hanya sebagian saja sehingga warga secara swadaya mengadakan anakan," kata Karmel.*

Tidak ada komentar: