Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

'Nahkoda' Batu Cermin

Spirit NTT, 26-1 s/d 2-2-2009, Laporan Oby Lewanmeru

AGUSTINUS
Albu. Pria kelahiran Kampung Nterlaing, Desa Potawangka, Kecamatan Boleng, 26 Januari 1969, ini tidak menyangka kalau dirinya akan terpilih menjadi kades Batu Cermin. Sosok yang penuh ramah dan penuh komit ini cukup aktif dalam kegiatan kepariwisataan di daerah Manggarai Barat.
Ditemui di kediamannya, Sabtu (17/1/2009), Albu mengatakan, terpilihnya dia sebagai kades bukan semata sebuah kebanggaan, tapi juga sebuah kepercayaan masyarakat setempat terhadap dirinya.

"Saya terpilih karena suara masyarakat dan juga kehendak Tuhan. Masyarakat Batu Cermin jangan terpaku dengan proses demokrasi yang sudah selesai ini, namun marilah kita tinggalkan gesekan dan perbedaan yang pernah muncul selama proses demokrasi berlangsung dan semuanya bersatu padu untuk membangun desa ini," kata Albu.


Ditanyai program prioritas menakhodai Batu Cermin, Albu tanpa basa-basi mengatakan, dia akan menata kembali semua birokrat yang ada dalam desa ini mulai dari pemerintahan desa hingga skope paling kecil, yakni Rukun Tetangga (RT)dan Rukun Warga (RW) atau dusun. "Saya akan benahi birokrat dalam desa, apalagi desa ini menjadi salah satu tujuan wisata, yakni obyek wisata Batu Cermin dan sebagai wilayah konsentrasi pemerintahan serta pemukiman para elite," katanya.

Albu mengakui kunci kesuksesan dalam pembangunan suatu desa bukan dari pimpinan semata, tapi bagaimana semua elemen mendukung pembangunan sesuai porsi masing-masing.
Selain menata birokrat dalam desa, Abu juga sudah memrogramkan untuk menata ulang lingkungan dalam desa, selain membuat rencana kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam desa.

Pendataan penduduk merupakan satu hal yang tidak kalah pentingnya menjadi rencana kerja prioritas. "Kita semua tahu di desa ini selalu berpotensi konflik masalah tanah. Saya akan mendata kembali aset tanah yang ada di wilayah ini selain mendata penduduk dalam desa. Semua adalah modal bagi pembangunan dalam desa," ujarnya.*

Tidak ada komentar: