Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Harus sepaham selamatkan alam

SPIRIT NTT/IST
PANTAR MEMESONA--
Biota bawah laut di Selat Pantar-Alor memperlihatkan keindahan yang memesona. Sangat tepat Pemkab Alor melindungi kawasan ini agar tidak tercemar. Gambar dipotret belum lama ini.




Spirit NTT, 1-6 Desember 2008

KALABAHI, SPIRIT--
Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta, meminta semua pihak di daerah itu agar sepaham dan sehati menyelamatkan alam khususnya kawasan selat Pantar dari berbagai kerusakan baik oleh alam maupun manusia.

Permintaan Bupati Ans ini disampaikan ketika membuka workshop tentang perluasan kawasan konservasi laut daerah (KKLD di wilayah itu, di Aula Hotel Nusa Kenari Kalabahi, Senin (24/11/2008). Workshop ini diselenggarakan World Wide Fund (WWF) Indonesia bekerja sama dengan WWF Denmark dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor.

Kegiatan dihadiri Ketua DPRD Alor, Drs. John Th Blegur, serta WWF Indonesia dan WWF Denmark, Mrs. Lene Topp. Workshop dihadiri para camat se-Kabupaten Alor, kalangan LSM dan tokoh masyarakat yang peduli lingkungan.
Menjaga kelestarian laut, kata Bupati Ans, membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Karena itu, katanya, workshop ini juga membicarakan tentang tindakan apa dari orang Alor untuk menyelamatkan alam. "Tindakan nyata sangat penting sebagai bagian dari kepedulian kita terhadap lingkungan," tegasnya.

Bupati Ans mengatakan, Alor merupakan wilayah kepulauan sehingga laut harus benar-benar dijaga demi kelangsungan hidup generasi di masa datang. "Kami sangat setuju dengan moto yang diusung WWF, yaitu 'Laut Rusak Tak Ada Masa Depan'. Itu artinya laut lestari maka masa depan lestari. Kawasan konservasi laut daerah harus kita perluas dan menjaga keutuhan hayatinya secara baik," kata Takalapeta.

Menurut dia, ancaman kerusakan akibat penangkapan ikan menggunakan bom rakitan harus dihentikan dan memantau pergerakan nelayan luar daerah yang melakukan pemboman ikan di kawasan koservasi laut di Selat Pantar dan sekitarnya. Takalapeta mencontohkan, taman laut yang indah di sekitar Pulau Buaya, saat ini rusak karena pemboman ikan.

"Saya melihat bahwa di kawasan laut yang arusnya kencang, maka taman lautnya makin indah. Lalu saya berkesimpulan bahwa alam sendiri pun menjaga keamanan lingkungannya. Tahun 2002 lalu, saya telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati tentang Kawasan Konservasi Laut Daerah di Selat Pantar dan sekitarnya sehingga ditindaklanjuti pemerintah pusat hingga saat ini. Oleh karena itu, kita patut memperluas dan menjaga kawasan konservasi laut yang ada," tegasnya.

Sementara John Th Blegur mengajak masyarakat memberikan penghargaan kepada Bupati Takalapeta yang sejak 2002 telah berpikir jauh ke depan sehingga mengeluarkan SK Bupati tentang kawasan konservasi laut daerah di Kabupaten Alor.

Menurut Blegur, seluruh warga Alor, terutama warga pesisir agar ikut melestasrikan KKLD di Selat Pantar. Selat Pantar, kata Blegur, merupakan kawasan laut yang masuk wilayah Kabupaten Lembata dan Flores Timur. Oleh karena itu perlu komunikasi dan kerja sama yang sinergis dalam ikut menjaga KKLD.

WWF Indonesia dan WWF-Denmark, Mrs. Lene Topp, dalam pemaparannya menampilkan kondisi KKLD di Kabupaten Alor. Perluasan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) selat Pantar, menurut WWF, akan meningkatkan keanekaragaman hayati. Strategi yang disosialisasikan dengan sistem one sea one planning akan memberi manfaat besar pada warga hari ini dan masa mendatang. (edy/humas alor)



Tidak ada komentar: