Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kajian APBD percepat pencapaian IPM

Spirit NTT, 29 September - 5 Oktober 2008

ATAMBUA, SPIRIT--Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan komposit untuk mengukur pencapaian keseluruhan pembangunan. Oleh karenanya, kajian strategis alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) penting dilakukan guna mengukur pencapaian IPM dan pembangunan daerah secara keseluruhan.

Hal ini diungkapkan Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Tata Praja Setda Belu, Drs. Ati Hendrikus, pada forum seminar hasil penelitian kajian strategis alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk percepatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan Penanggungan Kemiskinan di Kabupaten Belu. Seminar berlangsung di Aula Bappeda Belu, Jumat (19/9/2008).

Lopez menjelaskan, IPM merupakan komposit untuk mengukur pencapaian keseluruhan dari suatu negara dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia menurut jenis kelamin, yaitu lamanya hidup yang diukur dengan angka harapan hidup (AHH) pada saat lahir, pengetahuan atau tingkat pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (Mean Years Shoolig/MYS) dan standar hidup layak yang diukur dengan pengeluaran per kapita.

Bupati Lopez mengatakan, potensi yang ada pada masyarakat Belu sudah sejak puluhan tahun memberikan andil, tidak saja bagi masyarakat, tetapi juga bagi pemerintah daerah. Berbagai sektor ekonomi di Kabupaten Belu ternyata belum berperan banyak dalam perekonomian. "Oleh karenanya Pemkab Belu merasa penting melakukan penelitian dan kajian strategis guna pengembangan dan peningkatan IPM pada tahun-tahun mendatang," katanya.

Untuk menjawab semua persoalan IPM, kata bupati, pemerintah melalui Bappeda Belu memfasilitasi penelitian dan seminar penelitian bekerja sama degan PT Wahana Adya Konsultan Malang untuk menindaklanjuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Bupati menyebut tujuan akhir penelitian dan seminar itu adalah, pertama, mencari gambaran besaran indeks pembangunan manusia (IPM) di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi di Kabupaten Belu. Kedua, ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan IPM di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi Kabupaten Belu. Ketiga, menemukan sistem pengalokasian APBD Kabupaten Belu yang berpengaruh terhadap peningkatan IPM dan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Belu.

Bupati juga mengharapkan agar dari forum seminar itu mendapat masukan positif guna mendukung hasil penelitian yang dilakukan Bappeda dan PT Wahana Adya Konsultan Malang. "Kegiatan seminar ini sangat strategis. Diharapkan adanya masukan dari berbagai pihak yang diundang dalam seminar ini agar sedapat mungkin berpartisipasi aktif dalam penyempurnaan hasil penelitian yang telah dilaksanakan," katanya.

Usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan acara seminar dan diskusi. Bertindak sebagai moderator adalah Kepala Bidang Penelitian Bappeda Belu, Ir. Florianus Nahak, M.Si. Hadir pula Kadis Peternakan, Ir. Yeremias Kali Taek, Kadis Kesehatan, dr. Lau Fabianus, Kadis Perhubungan dan Infokom, Ir. Agustinus Bria. (humas setda belu)

Tidak ada komentar: