Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wain-talin, harumkan Desa Aibura...

Spirit NTT, 1 - 7 September 2008, Laporan Even Edomeko

AIBURA atau kayu putih. Itulah desa yang terletak di bagian Timur Kabupaten Sikka. Persis dalam wilayah administratif Kecamatan Waigete. Kendati berada sejauh 25 kilometer dari ibu kota kecamatan dan 40 kilometer dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Desa Aibura yang terbentang di lereng Gunung Ilin Meat dengan penduduk sebanyak 2.158 jiwa itu ternyata adalah sebuah desa juara.
Prestasi prestisius ini mulai menyeruak-mengemuka ketika pemerintahan Aibura dibesut oleh kepala desanya yang kesembilan, Bona Kowan Kornelis, BBA, pada tahun 2003. Dua tahun berturut-turut (2004-2005) Desa Aibura meraih juara tiga dalam perlombaan Pengembangan Masyarakat dan Pemerintahan Desa tingkat Kabupaten Sikka.

Pada tahun 2006, Aibura merangsek maju menduduki juara kedua dalam lomba yang sama, yang rutin diselenggarakan saban tahun itu. Dan, di tahun 2007, ia sukses bertakhta di tempat paling terhormat, juara satu.
Laksana tak puas meraja di bumi Nyiur Melambai, Aibura menjajal-sandingkan prestasinya di tingkat Propinsi NTT. Hasilnya, Aibura berhasil menyabet juara harapan tiga.

Apakah resep juara Aibura?
"Resep kami adalah kula-babong dan wain-talin," papar Kades Bona Kowan Kornelis. "Lebih dari itu adalah mencermati apa yang paling dibutuhkan warga sehingga ketika kita ajak mereka bekerja sama mereka mau ikut," katanya.
Kecermatan terhadap kebutuhan warga itu ditunjukkan Kades Bona Kowan, misalnya, tatkala melihat banyaknya anak-anak Aibura yang tidak menyelesaikan pendidikan dasarnya alias DO. Ia lantas mengajak BKD dan para pemimpin dan tokoh masyarakat Aibura ber-kula-babong atau musyawarah mencari akar penyebabnya sekaligus jalan keluarnya.

Akar penyebab itu ternyata adalah letak SD yang amat jauh dari lokasi permukiman warga. "Kalau pergi ke sekolah anak-anak harus berjalan kaki naik turun gunung, sehingga mereka kecapaian, lalu menjadi enggan," kisah Kades Bona.
Karena itu soalnya, ia lantas menentukan solusi berupa mendirikan sekolah di dekat kampung. Syukur, pihak Dinas P dan K Kabupaten Sikka merestui berdirinya sebuah SD Kaki. Mereka lantas wain-talin atau bekerja-sama bergotong-royong mencari lokasi bangunan, dan membangun rumah sekolah. Lantas berdirilah SDK Kaki Kubit di Igot, yang pada tahun 2004 mulai menerima siswa pertamanya sebanyak 42 anak dari usia 6 hingga 14 tahun.
Terobosan di bidang pendidikan inilah yang--bersama terobosan di bidang lainnya-- mengharumkan nama Desa Aibura di antara 146 desa se-Kabupaten Sikka.

Tidak ada komentar: