Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Operasi hutan di Mabar tak efektif

Spirit NTT, 15-21 September 2008, Laporan Oby Lewanmeru

LABUAN BAJO, SPIRIT-- Operasi pengamanan hutan yang dilakukan aparat Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) selama ini tidak efektif karena ketiadaan aparat polisi hutan (Polhut). Untuk mengatasi kondisi ini, Dishut Mabar merekrut 20 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah itu untuk menjadi Polhut.

Kepala Dishut Mabar, Drs. Edward, S.E, M.M, ditemui SPIRIT NTT di kantornya, Kamis (11/9/2008), menegaskan hal ini. Dia ditemui berkaitan ketiadaan staf polhut di dinas setempat, padahal banyak kasus penebangan dan pencurian kayu di lokasi hutan di wilayah. "Ini membutuhkan kesiagaan personel. Jelas selama ini di daerah Mabar belum punya polhut sehingga terjadi kecolongan apalagi minimnya sarana bagi petugas di hutan," kata Edward.

Selama ini, demikian Edward, luas wilayah Mabar cukup luas dan sulit dijangkau pihaknya. Apalagi sarana yang ada masih minim ditambah ketiadaan staf polhut.
Dia menjelaskan, perekrutan 20 personel polhut sudah dilakukan dan akan mengikuti pelatihan dan pendidikan pada Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kehutanan bekerja sama dengan Polda NTT.

Tentang apakah polhut ini akan juga bertugas sebagai penyidik apabila ditemukan masalah illegal logging di lapangan, dia mengakui, personel ini mengikuti diklat terkait Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). "Hal itu dimungkinkan. Karena itu, ke- 20 orang ini direkrut menjadi PNS, dan bukan sebagai tenaga honorer karena mereka bisa menjadi PPNS lingkup pemerintah setempat terutama di bidang kehutanan," jelas Edward.

Dia mengakui, beberapa waktu terakhir pihaknya menangani beberapa kasus illegal logging bersama pihak kepolisian setempat. Bahkan, saat ini polisi masih menangani bersama barang sitaan atau barang bukti.*


Tidak ada komentar: