Alor perlu dijadikan sasaran pengembangan jagung

Spirit NTT, 15-21 September 2008, laporan Okto Manehat

KALABAHI, SPIRIT--Lahan pertanian masyarakat di Kabupaten Alor sangat cocok untuk semua varietas atau bibit jagung, baik hibrida, composit maupun lokal. Untuk itu Alor perlu dijadikan daerah sasaran program pengembangan jagung yang diwacanakan Pemerintah Propinsi NTT, yang ingin menjadikan NTT Gorontalo kedua.

Kondisi riil di lapangan perlu inovasi tekhnologi untuk perbaikan mutu produksi yang gilirannya produksi yang ada bukan hanya untuk kebutuhan pangan semata tetapi juga untuk dijual.

Hal ini dikatakan Plt. Kepala Badan Bimas dan Ketahanan Pangan Kabupaten Alor, Ir. Yohanis Francis, kepada SPIRIT NTT di Kalabahi, Rabu (9/9/2008). Penjelasan Francis ini berkaitan dengan dukungannya terhadap program BI Cabang Kupang yang menjadikan Alor sebagai suatu daerah model pengembangan komoditi jagung bersama sejumlah kabupaten di NTT.

Francis menjelaskan, jagung bagi masyarakat Kabupaten Alor adalah tanaman yang sudah membudaya, karena lahan pertanian di Alor sangat cocok dengan pengembangan tanaman ini dan ini secara turun-temurun telah diolah masyarakat. Ditambahkannya, dengan dukungan iklim yang curah hujannya terbatas, membutuhkan inovasi teknologi.

Menurut Francis, rencana pengembangan program komoditi jagung di daerah ini sebenarnya tidak sulit, karena masyarakat telah memulainya. Namun misi dari program ini tentunya tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tapi harus punya nilai ekonomis.

Francis menandaskan, dalam upaya pengembangan program ini, masyarakat perlu diberikan dukungan dengan inovasi teknologi. Dukungan teknologi ini guna memperbaiki mutu jagung, baik untuk dikomsumsi maupun untuk dijual. Teknologi yang ada itu, baik dengan upaya perbaikan infrastruktur dalam hal ini menyangkut irigasi, maupun pupuk. "Untuk irigasi ini perbaiki indeks tanam, sehingga bisa tanam lebih dari satu kali. Sedangkan untuk pupuk berhubungan dengan varietas mana yang mau dipakai," kata Francis.