Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Alor model budidaya cumi-cumi dan kerang

Spirit NTT, 8-14 September 2008, Laporan Okto Manehat

KALABAHI, SPIRIT -- Alor menjadi kabupaten model untuk pengembangan komoditi jagung yang difasilitasi Bank Indonesia (BI) Cabang Kupang melalui kerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Selain jagung, Alor juga menjadi model pembudidayaan cumi- cumi dan anakan kerang.

Hal ini disampaikan Deputi BI Cabang Kupang, Zulkilfi Nampira, dalam Rakor Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Daerah melalui Pengembangan Komoditi Jagung, Budidaya cumi-cumi, dan Pembesaran Anakan Kerang. Rakor berlangsung di Cafe, Hotel Nurfitra, Beldang-Kalabahi, Rabu (3/9/2008).

Dengan kerja sama bersama pemerintah daerah untuk pengembangan komoditi masyarakat, kata Nampira, bukan berarti BI telah mengambilalih tugas instansi teknis. Menurut Nampira, pembangunan ekonomi bangsa dalam kaitan dengan sektor moneter dan sektor riil masyarakat harus dilakukan sama-sama.

Nampira mengatakan, untuk sektor moneter di negara berjalan baik. Sektor riil harus digerakkan pertumbuhannya. Sebab dengan tercipta sektor riil yang baik, maka akan membantu peningkatan ekonomi masyarakat yang gilirannya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Atas dasar itulah, BI berkepentingan terlibat dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat. Namun dalam kaitan ini, BI hanya memfasilitasi dan juga memberikan bantuan teknis bila diperlukan.

Untuk bergerak di sektor riil ini, lanjut Nampira, maka BI Cabang Kupang melalui kerja sama dengan pemda melakukan fasilitasi terhadap sejumlah usaha riil masyarakat, dimana telah dimulai tahun 2007, dengan menggerakkan usaha rumput laut di sejumlah kabupaten, termasuk Kabupaten Alor. Nampira menyebutkan, tahun 2008 ini, BI memfasilitasi upaya pengembangan komoditi jagung di NTT dan Kabupaten Alor dipilih menjadi kabupaten model pengembangan komoditi jagung bersama sejumlah kabupaten lainnya, yaitu Kupang, TTS, TTU dan Belu.

Selain jagung, Alor juga dipilih sebagai kabupaten pembudidayaan cumi-cumi dan pembesaran anakan kerang. Dua komoditi ini dipilih untuk dikembangkan, karena di Kabupaten Alor memiliki potensi yang besar namun belum dikembangkan secara maksimal. Untuk dua komoditi ini, yaitu cumi dan pembesaran anakan kerang pengembangannya selain di Kabupaten Alor, juga di Kabupaten Kupang.

Terhadap hal ini, Nampira menandaskan, tujuan dari pengembangan yang ada untuk membuka usaha lapangan kerja yang baru, dan sekaligus untuk meningkatan pendapatan ekonomi masyarakat. Namun untuk memulainya, perlu dilakukan sejumlah pembenahan, yakni antara lain soal kelembagaan dan mekanisme pasar.*


Tidak ada komentar: