Spirit NTT, 25-31 Agustus 2008, Laporan Hermina Pello
KUPANG, SPIRIT-- Data pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispredindag) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat para petani di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) sebagai penghasil terbesar rumput laut di NTT.
Hasil rumput laut dari Sumtim ini memberi kontribusi bagi para pengusaha di NTT pada tahun 2007 untuk mengantarpulaukan 47.088 ton rumput laut dengan nilai Rp 235.440.000.000,00 (Rp 235,4 miliar). Volume antarpulau komoditi ini lebih banyak dari tahun 2006. Saat itu yang diantarpulaukan hanya 38.824 ton atau senilai Rp 174.120.000.000,00.
Hal ini diungkapkan Kepala Disperindag NTT, Ir. Eddy H Ismail, M.M, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/8/2008). Menurut Eddy, hampir semua rumput laut yang diproduksi dan diantarpulaukan ke luar NTT hanya sebagian kecil yang telah diolah. Selebihnya dalam rupa bahan baku. Komoditi ini paling banyak dihasilkan para petani di Kabupaten Sumba Timur.
Melihat volume produksi rumput laut di Sumba Timur itu, kata Eddy, maka pemerintah pusat mengucurkan dana melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan untuk membangun industri pengolahan rumput laut di daerah itu. Pembangunan industri itu didukung dengan dana pendamping dari APBD Sumba Timur.
"Industri pengolahan rumput laut itu dibangun di Sumba Timur, karena berdasarkan hasil penelitian sementara, produksi rumput laut di daerah tersebut cukup untuk mendukung pabrik pengolahan rumput laut," ujarnya.
Mengenai keberadaan pabrik tersebut dia menjelaskan, bangunannya sudah jadi, sedangkan mesinnya masih dalam proses. "Tapi kami harap dalam tahun ini pabrik rumput laut itu sudah bisa beroperasi," ujarnya.
Pada bagian lain, Eddy mengungkapkan, berdasarkan data perdagangan rumput laut antarpulau selama ini, komoditi yang diantarpulaukan itu tidak hanya rumput laut, tetapi sudah dalam bentuk agar-agar. Pada tahun 2007, agar-agar yang diantarpulaukan sebanyak 5.570 kg.
Sedangkan beberapa komoditi andalan dari NTT yang nilainya cukup besar di antaranya kemiri sebanyak 944.535 ton dengan nilai Rp 2.833.605.000.000,00 kopra 48.199 ton dengan nilai Rp 553.368.500.000,00 vanili 13.585 ton dengan nilai Rp 543.400.000.000,00 dan kopi 5.868 ton dengan nilai Rp 42.836.400.000,00.
Sedangkan kakao 1.536 ton dengan nilai Rp 384.000.000.000,00, cengkeh 70 ton dengan Rp 455.000.000,00 jambu mete 13.500 ton dengan Rp 33.887.500.500,00 pisang 5.640 ton dengan nilai Rp 39.480.000.000,00, asam 41.822 ton dengan Rp 1.045.550.000.000,00 dan kutulak 25.286 ton dengan Rp 758.580.000.000,00.
Untuk mutiara sebanyak 18.546 gram dengan nilai Rp 5.563.800.000,00, sirip ikan hiu 183 kilogram dengan nilai Rp 13.725.000,00 tuna/cakalang sebanyak 4.320 ton atau senilai Rp 215.100.000.000,00 dan ternak sapi 38.443 ekor dengan nilai Rp 96.107.500.000,00.*
SUMBA TIMUR penghasil rumput laut terbesar di NTT
Label:
Sumba Timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar