Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sambut baik rencana kaji PT SK

Spirit NTT, 25-31 Agusuts 2008

KUPANG, SPIRIT -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambut baik rencana Kementerian Negara (Kemeneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengkaji kondisi pabrik PT Semen Kupang yang sudah tidak beroperasi lagi sejak Maret 2008 lalu akibat krisis keuangan.

"Kami menyambut baik dan menyampaikan terima kasih atas respon pemerintah pusat terkait masalah yang melanda PT Semen Kupang. Ini suatu tanda baik dan kami berharap, segera ada langkah konkrit," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD NTT, Jonathan Kana dan anggota Komisi B DPRD NTT, Hendrik Rawambaku, di Kupang, Jumat (15/8/2008).

Dua anggota DPRD NTT ini dihubungi terpisah terkait rencana Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara untuk melakukan kajian terhadap pabrik PT Semen Kupang.

Rencana melakukan kajian itu disampaikan Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi, Roes Aryawijaya, dalam suratnya kepada Gubernur NTT beberapa waktu lalu.
Surat tersebut merupakan jawaban terhadap surat pemerintah Propinsi NTT untuk meminta pemerintah pusat mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan PT Semen Kupang.

Dalam surat tersebut, pemerintah pusat akan mengkaji tuntas masalah yang melilit perusahaan itu, dan akan mengambil langkah-langkah penyelamatan. Langkah awal yang akan dilakukan adalah melakukan pertemuan menyeluruh dengan semua pihak yang terkait dengan perusahaan itu untuk membahas langkah-langkah yang akan diambil.

Rawambaku mengatakan, apapun langkah yang diambil pemerintah pusat harus bisa diterima, tetapi hal yang paling penting adalah perusahaan itu bisa beroperasi kembali.

Pabrik kebanggaan masyarakat NTT yang didirikan pada tahun 1984 itu sudah lima bulan terakhir ini tidak beroperasi, sebagai akibat dari krisis keuangan yang dihadapi perusahaan itu.

Bahkan manajemen perusahaan itu sejak 30 Juni lalu telah memberhentikan sementara seluruh karyawannya sampai ada investor baru yang menanamkan sahamnya di perusahaan itu. "Ini suatu kemajuan dan kami berharap, ada jalan keluar yang baik untuk menyelamatkan perusahaan itu," kata Rawambaku. (ant)



Tidak ada komentar: