Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Perilaku hidup bersih belum dibudayakan

Spirit NTT, 25-31 Agustus 2008, Laporan Fredy Hayong

ATAMBUA, SPIRIT--Delapan belas orang balita yang menderita muntah disertai berak (muntaber) di Kabupaten Belu saat ini mendapat perawatan medis di RSUD Atambua. Sampai dengan pertengahan Agustus 2008 tercatat 48 pasien muntaber yang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit ini. Penyebabnya karena perilaku hidup bersih belum dibudayakan.

Direktur RSUD Atambua, dr. Jhon Taolin, SpoG, mengatakan hal ini kepada SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Jumat (22/8/2008). Jhon menjelaskan, penderita muntaber dalam dua bulan terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi. Hingga pertengahan Agustus 2008 sudah 489 pasien yang mendapatkan perawatan medis.

Saat ini sisa 18 pasien yang belum kembali ke rumahnya. Para pasien, kata Jhon, hampir setiap hari rotasi dimana ada sebagian yang sudah sembuh dan pulang, sementara ada juga yang masuk kembali. Bahkan, pasien yang mendapat rawat jalan jauh lebih banyak ketimbang yang menginap.

"Kalau mau dicatat dengan yang rawat jalan maka jumlahnya diatas 50 pasien. Yang menginap tercatat sampai Agustus 2008 sebanyak 48 pasien dan saat ini masih 18 balita sedang dalam perawatan," ujarnya.

"Kami bersyukur pasien yang datang sebagian besar merupakan pasien rujukan puskesmas maupun puskemas pembantu. Pasien ini setidaknya sudah mendapatkan pertolongan pertama sehingga begitu tiba di RSUD Atambua diberikan cairan infus. Semuanya belum tingkat yang berat," tambahnya.

Jhon mengatakan, penyebab penyakit diare karena perilaku hidup bersih belum menjadi kebutuhan yang harus diutamakan. Kebersihan makanan mestinya mutlak diperhatikan sehingga anak-anak tidak menjadi korban muntaber. Untuk itu, Jhon berpesan kepada orangtua supaya menjaga kebersihan makanan, kebersihan tangan anak-anak sebelum makan.*



Tidak ada komentar: