Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Bupati Hayon minta kades sukseskan empat program

Spirit NTT, 18 - 24 Agustus 2008

ADONARA TIMUR--Bupati Flores Timur (Flotim), Drs. Simon Hayon, meminta para kepala desa (kades) di daerah itu agar menyukseskan empat program pokok pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah setempat. Keempat program tersebut adalah pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan lingkungan/keluarga berencana, ketahanan pangan dan akte kelahiran.

Permintaan Bupati Hayon ini disampaikan ketika melantik tiga kepala desa (kades) di wilayah Kecamatan Adonara Timur, belum lama ini. Ketiga kades yang dilantik itu adalah Kades Gelong, Hamzah Uba Ama; Kades Puhu, Hendrikus Ola Duli; dan Kades Lamalota, Lasarus Ola Doni.

Upacara pelantikan berlangusung meria di masing-masing desa. Setiap desa Bupati dan rombongan di sambut dengan upacara adat setempat. Hadir bersama rombongan Bupati saat itu, Camat Adonara Timur, Ismail Lewar, SE, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Flores Timur, Nor Lanjong Kornelis, SH, unsu Muspika Kecamatan Adoanara Timur, serta sejumlah undangan lainnya.

Bupati Hayon menegaskan bahwa memasuki tahun ketiga masa kepemimpinan politiknya, dicanangkan empat program pokok pembangunan. Pertama adalah pembangunan dibidang pendidikan. Kedua, pembangunan di bidang kesehatan lingkungan dan Keluarga Berencana (KB). Ketiga, pembangunan di bidang ketahanan pangan. Keempat, wajib mememiliki akte kelahiran.

Bupati Hayon menegaskan suksesnya keempat program pokok tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja kepemimpinan di desa. "Desa yang sukses dengan keempat program tersebut akan diberikan penghargaan," tegasnya.

Di bidang pendidikan, katanya, yang harus diperhatikan adalah menurunnya angka buta aksara fungsional serta meningkatnya partisipasi wajib belajar 9 tahun. Anak diwajibkan untuk belajar minimal sampai tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) bukan sekadar ijazah sambut baru.

"Kondisi ini yang masih sangat terasa terutama di desa-desa. Anak diberikan kesempatan untuk belajar sampai selesai sambut baru, setelah itu berhenti untuk bekerja membantu orang tua atau merantau ke Malaysia mencari uang," ujarnya.
Di bidang kesehatan, lanjutnya, kebersihan lingkungan harus diperhatikan karena penyakit akan sangat mudah menyerang kalau lingkungan tempat tinggal kurang sehat.

Selain menjaga kesehatan lingkungan, lanjut Hayon, hal penting yang harus diperhatikan adalah peningkatan jumlah peserta Keluarga Berencana (KB). Masyarakat perlu menyadari untuk membatasi angka kelahiran anak cukup dengan dua orang saja.

"Hindari pandangan yang mengatakan bahwa banyak anak banyak rejeki karena pandangan ini adalah pandangan yang keliru di zaman ini. Banyak anak akan tambah susah, karena beban hidup akan semakin bertambah juga," tegas Hayon.

Di bidang ketahanan pangan dan meningkatnya daya beli masyarakat, demikian Hayon, setiap masyarakat harus memiliki pemahaman tentang pentingnya ketahanan pangan lokal, bukan mengharapkan beras raskin. Pangan lokal yang dimaksudkan adalah jagung, ubi, pisang, jagung solor, jewawut, kastela dan berbagai bahan makanan lokal lainnya yang selama ini masyarakat miliki. Menurutnya, makanan-makan lokal yang ada tidak kalah nilai gizinya dengan beras tinggal saja cara pengelolaanya dilakukan dengan baik.

Bupati Hayon menyebut dampak buruk dari program raskin adalah hilangnya nilai kebersamaan dan kekeluargaan ditengah masyarakat. Retaknya hubungan kakak adik, saudara dan saudari hanya karena pembagian beras raskin tidak merta, akibatnya muncul perasaan saling curiga, cemburu dan iri hati di antara sesama dalam masyarakat.

Menyangkut akte kelahiran anak, katanya, pemerintah memilih program ini sebegai program utama guna menjamin hak atas anak. Anak yang memiliki akta kelahiran memiliki kekuatan hukum tetap dan dijamin oleh pemerintah.

"Akte kelahiran menjamin kekuatan hukum dan diakui oleh dunia, sedangkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) hanya di dalam negeri. Sangat diharapkan agar seluruh masyarakat wajib memiliki akte kelahiran," tegas Hayon. (humas flotim)


Tidak ada komentar: